Rabu 01 Dec 2021 00:11 WIB

Omicron, Kemendikbudristek Minta Satuan Pendidikan Waspada

Kemendikbudristek meminta kepada satuan pendidikan untuk terus meningkatkan kewaspada

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Gita Amanda
Direktur Pembinaan PAUD Kemendikbu, Dr. Muhammad Hasbi, M.Pd, meminta kepada satuan pendidikan untuk terus meningkatkan kewaspadaan seiring munculnya varian baru dari virus Covid-19.
Foto: doc kemendikbud
Direktur Pembinaan PAUD Kemendikbu, Dr. Muhammad Hasbi, M.Pd, meminta kepada satuan pendidikan untuk terus meningkatkan kewaspadaan seiring munculnya varian baru dari virus Covid-19.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) menyatakan belum ada perubahan kebijakan terkait pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas. Namun, Kemendikbudristek meminta kepada satuan pendidikan untuk terus meningkatkan kewaspadaan seiring munculnya varian baru dari virus Covid-19.

"Dengan munculnya varian baru, maka kita tentu meminta satuan pendidikan untuk meningkatkan kewaspadaannya dengan menerapkan secara baik protokol kesehatan pembukaan sekolah yang telah diatur dalam SKB Empat Menteri," ujar Direktur Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Ditjen PAUD Dikdasmen Kemendikbudristek, Muhammad Hasbi, lewat pesan singkat, Selasa (30/11).

Baca Juga

Hasbi menyampaikan, sejauh ini pihaknya belum melakukan perubahan terkait kebijakan PTM terbatas yang sudah diluncurkan. Menurut dia, jika ditemukan transmisi virus Covid-19 di satuan pendidikan, maka langkah yang dilakukan akan sesuai dengan Surat Keputusan Bersama (SKB) Empat Menteri, yang menjadi acuan dalam pelaksanaan PTM terbatas.

"Yaitu dengan menutup sementara satuan pendidikan tersebut dan melakukan tracing untuk memastikan bahwa virus tersebut tidak menular lebih jauh," ungkap Hasbi.

Dia kemudian mengungkapkan, berdasarkan pantauan di lapangan, masih ada sebagian kecil satuan pendidikan yang penerapan protokol kesehatannya belum optimal. Untuk mengatasi hal tersebut, Kemendikbudristek melakukan upaya edukasi yang dilakukan melalui dinas-dinas pendidikan di daerah agar mereka memperbaiki penerapan protokol kesehatan.

"Sejauh ini sebagian besar sekolah yang kami pantau sudah sangat taat terhadap protokol kesehatan. Sebagian kecil dari mereka yang masih belum optimal kita edukasi melalui dinas pendidikan agar mereka memperbaiki penerapan protokol kesehatan," kata dia.

Pekan lalu, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Nadiem Anwar Makarim, meminta para guru untuk mendesak kepala dinas pendidikan di daerahnya untuk lekas melaksanakan PTM terbatas. Hal itu dia sampaikan di hadapan guru-guru dari berbagai daerah yang hadir pada kegiatan Hari Guru Nasional 2021 di Jakarta.

"Tolong desak semua kepala dinas untuk sekolah tatap muka harus segera dilaksanakan," ungkap Nadiem.

Kasus positif Covid-19 klaster PTM ditemukan di Pekanbaru, Provinsi Riau, dan jumlahnya terus bertambah. Hingga Senin (29/11), berdasarkan tes PCR hasil pelacakan yang dilakukan Dinas Kesehatan Provinsi Riau, terkonfirmasi sebanyak 113 orang di SMP dan SMA Abdurrab Islamic Center Pekanbaru positif Covid-19.

Baca juga : Urutan Booster Vaksin Terbaik untuk Tangkal Omicron

Selain itu, kasus lain ditemukan di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 DIY meminta seluruh lapisan masyarakat untuk waspada terhadap potensi adanya gelombang ketiga Covid-19. Hal itu disampaikan Juru Bicara Satgas Covid-19 DIY, Berty Murtiningsih, menyusul ditemukannya puluhan kasus dari skrining terhadap pelajar yang mengikuti PTM di Kabupaten Gunungkidul, DIY.

"Surveilans (skrining) PTM telah dilaksanakan di lima kabupaten/kota se-DIY, termasuk Gunungkidul. Skrining ini bertujuan untuk mengidentifikasi sedini mungkin terhadap klaster yang mungkin terjadi," kata Berty kepada Republika.co.id, Senin (29/11).

Dinas kesehatan di masing-masing kabupaten/kota juga sudah diminta untuk terus melakukan skrining secara berkala selama berlangsungnya PTM. Dengan begitu, kata Berty, potensi meluasnya penyebaran Covid-19 dapat ditekan dan kasus yang sudah ditemukan juga dapat tertangani dengan cepat.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Republika Online (@republikaonline)

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement