Rabu 01 Dec 2021 04:43 WIB

Saudi Kecam Kunjungan Presiden Israel ke Masjid Ibrahimi

Saudi menyebut kunjungan Presiden Israel pelanggaran mencolok.

Rep: Mabruroh/ Red: Ani Nursalikah
Saudi Kecam Kunjungan Presiden Israel ke Masjid Ibrahimi. Presiden Israel Isaac Herzog memaksa masuk ke Masjid Ibrahimi di Hebron, Tepi Barat, Senin (29/11). Ia melakukan kunjungan untuk merayakan salah satu festival umat Yahudi, Hanukkah.
Foto: Anadolu Agency
Saudi Kecam Kunjungan Presiden Israel ke Masjid Ibrahimi. Presiden Israel Isaac Herzog memaksa masuk ke Masjid Ibrahimi di Hebron, Tepi Barat, Senin (29/11). Ia melakukan kunjungan untuk merayakan salah satu festival umat Yahudi, Hanukkah.

REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Arab Saudi mengecam kunjungan Presiden Israel Isaac Herzog ke Masjid Ibrahimi di Tepi Barat pada Selasa (30/11). Arab Saudi menyebut tindakan itu sebagai pelanggaran mencolok terhadap kesucian tempat tersebut.

Arab Saudi meminta masyarakat internasional untuk bersama-sama memikul tanggung jawabnya untuk menghentikan pemerintah Israel dan rencananya itu. 

Baca Juga

Arab Saudi melalui Kementerian luar negerinya, meminta masyarakat internasional untuk bersama-sama memikul tanggung jawab menghentikan rencana pemerintah Israel dan pejabatnya menuju situs suci umat Islam.

Presiden Israel Isaac Herzog mengunjungi situs itu pada Ahad (28/11) untuk merayakan hari raya Yahudi Hanukkah, yang memicu bentrokan antara pasukan keamanan Israel dan pengunjuk rasa.

Herzog mengatakan dia mengunjungi Gua Para Leluhur, yang dikenal oleh umat Islam sebagai masjid Ibrahimi, di Hebron untuk merayakan masa lalu kota kuno Yahudi dan mempromosikan hubungan antaragama.

Namun kunjungannya ke kota itu, yang dikenal dengan komunitas pemukim Yahudi ultranasionalisnya yang kecil dan kondisi kehidupan yang sulit bagi warga Palestina, menuai kecaman luas dari warga Palestina dan sayap kiri Israel.

 

https://www.arabnews.com/node/1977906/saudi-arabia

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement