Selasa 30 Nov 2021 23:32 WIB

Epidemiolog Ingatkan Pemerintah Percepat Vaksinasi

Percepatan vaksinasi penting menghadapi masa libur Nataru dan varian Omicron.

Red: Andri Saubani
Tenaga kesehatan mengambil vaksin moderna untuk vaksinasi massal Covid-19 dosis tiga relawan di Graha Wana Bhakti Yasa, Yogyakarta, Selasa (30/11). Vaksinasi Covid-19 dosis tiga atau vaksin booster untuk relawan ini menggunakan vaksin moderna.
Foto: Wihdan Hidayat / Republika
Tenaga kesehatan mengambil vaksin moderna untuk vaksinasi massal Covid-19 dosis tiga relawan di Graha Wana Bhakti Yasa, Yogyakarta, Selasa (30/11). Vaksinasi Covid-19 dosis tiga atau vaksin booster untuk relawan ini menggunakan vaksin moderna.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ahli epidemiologi lapangan dari Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) dr. Yudhi Wibowo mengingatkan, bahwa percepatan program vaksinasi menjadi salah satu upaya strategis untuk menurunkan laju penularan Covid-19. Terlebih saat ini muncul varian baru, Omicron.

"Upaya percepatan program vaksinasi harus terus dilakukan sebagai salah satu upaya menurunkan laju penularan Covid-19," katanya di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Selasa (30/11).

Baca Juga

Dia menjelaskan, dengan percepatan program vaksinasi maka diharapkan akan makin banyak masyarakat yang terlindungi. "Vaksinasi dapat melindungi sebanyak mungkin orang dan upaya ini diharapkan dapat menurunkan laju penularan serta mengutamakan keselamatan kelompok masyarakat rentan seperti lansia dan orang dengan komorbid," katanya.

Terkait hal tersebut, kata dia, pemerintah daerah harus memastikan capaian vaksinasi di wilayah masing-masing terus mengalami peningkatan secara signifikan. "Terlebih lagi menjelang libur Natal 25 Desember 2021 dan Tahun Baru 2022 ini, percepatan vaksinasi diperlukan guna mengantisipasi lonjakan kasus Covid-19 seiring adanya potensi peningkatan mobilitas masyarakat," katanya.

Pengajar di Fakultas Kedokteran Unsoed tersebut menambahkan penguatan penerapan protokol kesehatan juga sangat diperlukan di tengah kabar munculnya varian baru Covid-19. Yaitu Omicron yang telah ditetapkan sebagai variant of concern oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO) beberapa waktu yang lalu.

"Ini perlu menjadi perhatian bersama, tingkatkan terus kampanye dan sosialisasi mengenai protokol kesehatan agar masyarakat tidak abai dan tidak menganggap bahwa pandemi sudah berlalu, karena pada kenyataannya pandemi Covid-19 masih berlangsung hingga hari ini," katanya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement