Rabu 01 Dec 2021 07:26 WIB

Tulip dan Kecintaan Ottoman Terhadap Bunga Inspirasi Barat

Kesultanan Ottoman dikenal dengan kecintaannya kepada bunga

Rep: Dea Alvi Soraya/ Red: Nashih Nashrullah
Bunga tulip Istanbul. Kesultanan Ottoman meletakkan dasar bagi penanaman dan budaya tulip.
Foto: Anadolu Agency
Bunga tulip Istanbul. Kesultanan Ottoman meletakkan dasar bagi penanaman dan budaya tulip.

REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA—Kekaisaran Ottoman dikenal dengan kecintaannya pada bunga. Selain memenuhi seluruh taman dan kebun dengan bunga, hampir seluruh halaman bahkan depan jendela rumah di masa itu dihiasi dengan bunga.

Pada peradaban itu, menanam bunga merupakan hobi yang ditekuni dengan serius oleh penduduk Kekaisaran, bahkan bunga dianggap dan dirawat seperti anak sendiri. 

Baca Juga

Sultan Mehmed II yang dikenal dengan julukan Al-Fatih (sang Penakluk) bahkan dikenal sebagai sosok yang sangat mengagumi keindahan bunga, bahkan seorang seniman melukis Sultan Mehmed II dengan sekuntum bunga di tangannya. 

Pada masa itu, hampir seluruh nama anak perempuan terinpirasi dari nama bunga, sedangkan laki-laki selalu menempelkan bunga pada sorban mereka. Bunga juga selalu terlihat di sudut-sudut wilayah, baik di rumah si miskin maupun si kaya. Setiap rumah memiliki taman atau lorong, di mana bunga-bunga akan selalu menyelimuti rumah dengan aromanya.

Kain bermotif bunga sangat populer di era Ottoman, bukan hanya untuk pakaian melainkan juga kerudung, sorban bahkan sandal. Motif atau tempelan bunga juga sangat mudah ditemui pada kaos kaki, sepatu, bahkan pakaian pria. 

Jubah sultan Ottoman juga dihiasi dengan simbol anyelir warna delima, yang kini disimpan dalam museum. Anyelir merupakan simbol kebangsawanan dan kesetiaan. Sebagian besar sorban kesultanan juga berbentuk bunga.

Perhiasan berbentuk bunga juga menjadi yang paling populer di masa Ottoman. Para wanita bahkan biasa menyulam bunga-bunga segar pada tepi jilbab mereka, biasa disebut Yazma. Pada masa itu, sulam bunga sudah menjadi bakat dan tradisi para wanita Ottoman. 

Di Istanbul, taman pertama berdiri pada abad ke-18, di bawah pemerintahan Ahmet III. Para wisatawan mengagumi taman Ottoman yang berlimpah bunga tulip hingga disebut dengan festival tulip atau era tulip.

Tulip memang bunga paling terkenal di Turki. Tulip pertama kali berasal dari Belanda sebagai lambang kemakmuran. Belanda memberikannya kepada Ottoman. Kala itu, tulip begitu berharga.

Menjualnya tanpa izin merupakan pelanggaran yang dihukum dengan peng asingan. Para pedagang bunga Ottoman menjual tulip dengan ke lopak ramping dalam vas yang berleher panjang. 

Inspirasi tulip dalam arsitektur Ottoman berasal dari seni dekoratif dan arsitektur Prancis di Versailles. Tulip sangat populer sebagai motif desain dalam industri tekstil, keramik, lukisan, dan bahkan arsitektur. Bahkan, dalam kaligrafi Ottoman, Allah sering kali ditulis dalam bentuk bunga tulip.  

Pesona taman Ottoman nan berbunga tulip itu menginspirasi Edward L Bakewell Jr dari St Louis, Missouri yang meninggal pada Desember 1993.

Dia mewasiatkan pada ahli warisnya agar membuat sebuah taman. Untuk mewujudkan keinginan sang ayah, Ted dan Anderson, teringat minat ayah mereka dengan legenda keluarga yang menghubungkan mereka dengan Ottoman.

Hubungan antara St Louis dengan Ottoman memang merupakan legenda melalui Marie Marthe Aimee du Buc de Rivéry (hidup pada abad akhir ke-19), yang merupakan istri salah seorang sultan Ottoman. 

 

Sumber: dailysabah  

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement