Barata Didorong Jadi Pemimpin Industri Manufaktur Nasional
Rep: Dadang Kurnia/ Red: Fernan Rahadi
Logo PT Barata Indonesia (Persero). | Foto:
REPUBLIKA.CO.ID, GRESIK -- Komisi VI DPR RI melakukan kunjungan kerja ke PT Barata Indonesia (Persero) di Gresik, Jawa Timur, Selasa (30/11). Wakil Ketua Komisi VI DPR RI, Mohamad Hekal Bawazier menyatakan, dengan fasilitas yang dimiliki, sudah seharusnya Barata Indonesia menjadi pemimpin dalam industri manufaktur nasional.
"Kami juga mendukung restrukturasi yang sedang dilakukan, namun juga tidak hanya dari segi bisnis perusahaan, restrukturasi dalam bidang SDM juga perlu dilakukan, ” ujarnya.
Menurutnya, hal tersebut krusial dilakukan untuk menjadikan Barata Indonesia sebagai perusahaan yang mampu berdaya saing serta memiliki kontrbusi positif bagi perekonomian nasional. Pada kesempatan tersebut juga dilakukan pelepasan ekspor komponen kereta api, bogie yang dilakukan perusahaan. Kali ini Barata Indonesia mengekspor komponen tersebut ke Houston, Amerika Serikat.
Direktur Utama Barata Indonesia, Bobby Sumardiat Atmosudirjo mengapresiasi dukungan dari DPR RI. Menurutnya dukungan tersebut merupakan salah satu bentuk perhatian dari pemerintah dalam memajukan industri manufaktur tanah air.
Sebelumnya, Komisi VII DPR RI juga mendorong PT Barata Indonesia (Persero) untuk meningkatkan muatan lokal dalam proyek strategis nasional yang digarapnya. Peningkatan muatan lokal dianggap penting sebagai upaya mengurangi ketergantungan terhadap produk impor dan membangun kemandirian industri.
Optimalisasi Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) dirasa dapat memacu produktivitas dan daya saing industri nasional di tengah kondisi pemulihan ekonomi pascapandemi Covid-19. Barata Indonesia juga diminta beraudiensi melalui forum rapat dengar pendapat (RDP) yang diharapkan dapat memberikan dukungan dari segi regulasi terhadap peningkatan TKDN bagi kemajuan industri manufaktur di Indonesia.