REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Manchester United (MU) mendapat sentimen negatif akhir-akhir ini lantaran performa yang tidak konsisten. Beberapa pihak menyalahkan strategi yang digunakan, sebagian yang lain mengkritik keputusan manajemen dalam mengatur keluar-masuk pemain di dalam skuad utama.
Mantan kapten Liverpool, Graeme Souness, menyalahkan petinggi MU yang melepas beberapa pemain prospektif. Salah satunya adalah keputusan melego Jonny Evans ke West Bromwich Albion pada Agustus 2015 lalu.
Padahal, Evans sudah menghabiskan sembilan tahun bersama MU di Old Trafford. Ia menjadi salah satu pemain yang bertahan setelah Sir Alex Ferguson memutuskan pensiun sebagai pelatih.
Akan tetapi, Evans tak mendapat jam terbang reguler di tim utama. Dalam era kepelatihan Louis Van Gaal, Evans akhirnya dipersilakan angkat kaki ke West Bromwich. Tampil apik bersama di tim baru, Evans mulai kembali mendapatkan ritme bermainnya.
Performa Evans pun dilirik oleh Leicester City. Pada 2018 lalu, Leicester akhirnya merekrut bek asal Irlandia Utara itu dengan mahar 3,5 juta poundsterling. Bersama the Foxes, Evans perlahan menjadi salah satu bek yang paling diperhitungkan saat ini.
Evans menjadi salah satu pilar penting pertahanan Leicester. Sejauh ini, dirinya sudah tampil pada 93 pertandingan di semua kompetisi. Ia pun berkontribusi mempersembahkan satu gelar Piala FA 2021 setelah Leicester mengalahkan Chelsea di partai final.
Pelatih Leicester, Brendan Rodgers, menaruh kepercayaan penuh kepada Evans. Bek berusia 33 tahun itu pun sudah mendapat kesempatan 10 kali bermain sebagai starter di musim 2021/2022.
"Saya melihat Manchester United tidak memerhatikan detail dalam pekerjaan mereka. Saya tidak melihat ada pertanggungjawaban. Padahal, hal yang tepat dalam klub sepak bola adalah proses rekrutmen. Pekerjaan (Alex) Ferguson yang sudah tepat justru disalahgunakan," kata Souness seperti dilansir Sportskeeda, Rabu (1/12).
Dalam sebuah pertemuan, Souness bahkan menyebut Ferguson sempat mengaku terkejut dengan pillihan MU melepas Evans ke West Brom. Ia mengeklaim keputusan MU tidak sesuai dengan harapan Ferguson.
"Ada sebuah konferensi pelatih di Prancis. Sir Alex ada di sana dan berkata secara terbuka bahwa dirinya terkejut Louis Van Gaal melepas Jonny (Evans). Padahal, dirinya melihat potensi sang pemain dan yakin Evans akan menghabiskan karier di MU," ujar Souness.