REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bukalapak.com Tbk mengumumkan kinerja keuangan untuk kuartal ketiga yang berakhir pada 30 September 2021. Emiten bersandi saham BUKA ini mampu mencatatkan pertumbuhan pendapatan serta menekan kerugian.
Perseroan membukukan pertumbuhan pendapatan pada kuartal III 2021 sebesar 58 persen menjadi Rp 484 miliar dibandingkan kuartal III 2020. Sementara sepanjang sembilan bulan pertama 2021, pendapatan BUKA tumbuh 42 persen dari tahun sebelumnya menjadi Rp 1,3 triliun.
"Pertumbuhan pendapatan Bukalapak terakselerasi dari 37 persen yoy di kuartal kedua 2021 menjadi 58 persen yoy di kuartal ketiga 2021. Kuartal ketiga ini menyumbang perkembangan pendapatan sebesar 10 persen qtq," tulis manajemen BUKA dalam keterangan resmi, Selasa (30/11).
Pendapatan Mitra Bukalapak pada kuartal III 2021 tumbuh sebesar 258 persen dibandingkan kuartal III 2020 menjadi Rp 206 miliar. Sepanjang tahun ini, pendapatan Mitra Bukalapak tumbuh sebesar 298 persen menjadi Rp 496 miliar. Kontribusi Mitra Bukalapak terhadap pendapatan perseroan meningkat dari 19 persen pada kuartal ketiga 2020 menjadi 43 persen pada kuartal ketiga 2021.
Bukalapak juga mampu menekan kerugian operasionalnya sebesar 13 persen menjadi Rp 1,2 triliun selama sembilan bulan pertama 2021 dari Rp 1,4 triliun pada periode yang sama tahun lalu. Per September 2021, Perseroan berhasil mengurangi kerugian bersihnya sebesar 19 persen menjadi Rp 1,1 triliun, dari Rp 1,4 triliun pada periode yang sama tahun lalu.
Bukalapak terus menunjukkan pertumbuhan yang positif. Kondisi ini tercermin dari Total Processing Value (TPV) selama kuartal III 202 tumbuh sebesar 45 persen. Sedangkan per September 2021, TPV perseroan tumbuh 51 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, menjadi Rp 87,9 triliun.
Pertumbuhan TPV Perseroan didukung oleh peningkatan jumlah transaksi sebesar 25 persen dan kenaikan sebesar 21 persen pada Average Transaction Value (ATV). Sebanyak 73 persen TPV Perseroan berasal dari luar daerah Tier 1 di Indonesia, di mana penetrasi all-commerce dan tren digitalisasi warung serta toko ritel tradisional terus menunjukan pertumbuhan yang kuat.
Mitra Bukalapak merupakan penggerak utama pertumbuhan Perseroan dengan TPV Mitra pada kuartal III 2021 bertambah sebesar 129 persen menjadi Rp 16 triliun. Sedangkan sepanjang sembilan bulan pertama 2021, TPV Mitra tumbuh 179 persen menjadi Rp 40 triliun.
Kontribusi Mitra terhadap TPV Perseroan meningkat dari 33 persen pada kuartal III 2020 menjadi 51 pada pada kuartal III 2021. ATV Mitra pada sembilan bulan pertama 2021 tumbuh sebesar 63 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2020. Hal ini didukung oleh berkembangnya variasi produk dan jasa yang ditawarkan oleh Bukalapak kepada para Mitra.
Sebagai informasi, pada akhir September 2021, jumlah Mitra yang telah terdaftar mencapai 10,4 juta, meningkat dari 6,9 juta pada akhir Desember 2020.