Minyak Goreng Jadi Penyumbang Inflasi di Kota Malang

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Yusuf Assidiq

Penjual minyak goreng di Pasar Besar Kota Malang, Rabu (10/11).
Penjual minyak goreng di Pasar Besar Kota Malang, Rabu (10/11). | Foto: Republika/Wilda Fizriyani

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Tingkat inflasi di Kota Malang, Jawa Timur, pada November 2021 naik dibandingkan bulan sebelumnya. Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Malang mencatat, inflasi Kota Malang meningkat dari 0,19 persen menjadi 0,26 persen.

Kepala BPS Kota Malang, Erny Fatma mengatakan, minyak goreng termasuk komoditas utama yang paling banyak memberikan andil inflasi di Kota Malang. Pasalnya, komoditas ini mengalami kenaikan harga sebesar 8,81 persen pada November 2021. "Dengan andil inflasi sebesar 0,08 persen," kata Erny dalam konferensi pers secara daring, Rabu (1/12).

Tak hanya minyak goreng, telur ayam ras juga ikut memberikan andil inflasi terbesar kedua di kota pendidikan tersebut. Berdasarkan catatan BPS Kota Malang, komoditas ini mengalami kenaikan harga sekitar 14,65 persen. Dengan kenaikan ini, maka andil inflasinya sebesar 0,06 persen.

Di samping itu, angkutan udara juga termasuk dalam penyumbang inflasi terbesar ketiga selama satu bulan yang lalu. Menurut Erny, harga komoditas utama ini mengalami peningkatan sebesar 3,52 persen. "Dengan andil inflasi sekitar 0,04 persen," ujarnya.

Selain komoditas penyumbang inflasi, BPS Kota Malang juga merilis sejumlah barang yang memberikan andil deflasi. Penyumbang deflasi terbesar pertama, yakni cabai rawit dengan penurunan harga 10,29 persen. Menurut Erny, komoditas utama ini memberikan andil deflasi sekitar 0,01 persen.

Komoditas utama penyumbang deflasi juga tidak hanya dari cabai rawit tapi juga mangga. BPS Kota Malang menemukan fakta bahwa komoditas ini mengalami penurunan harga sebesar 7,81 persen. Artinya, harga buah ini telah memberikan andil deflasi sebesar 0,01 persen.

Penyumbang deflasi terbesar berikutnya antara lain harga bawah merah. Menurut Erny, komoditas utama ini sempat mengalami penurunan harga sebesar 4,38 persen. Dengan kata lain, bahan dapur tersebut turut andil dalam deflasi sekitar 0,01 persen.

Meskipun meningkat, inflasi Kota Malang bukan termasuk yang tertinggi di Jatim. Dari sejumlah daerah di Jatim, Sumenep termasuk daerah dengan inflasi tertinggi pada November lalu.

Berdasarkan catatan BPS Jatim, inflasi daerah ini sebesar 0,65 persen. "Sedangkan inflasi terendah, Madiun dengan angka 0,22 persen," kata dia menambahkan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini

Terkait


BPS: Permintaan Konsumen Mulai Naik

Inflasi November 0,37 Persen, Tertinggi Sepanjang 2021

Akibat Pandemi, Inflasi Meningkat di Sejumlah Negara

China tak Berkomitmen pada Rilis Minyak AS

Pemerintah Waspadai Inflasi Tinggi di Negara Maju

Republika Digital Ecosystem

Kontak Info

Republika Perwakilan DIY, Jawa Tengah & Jawa Timur. Jalan Perahu nomor 4 Kotabaru, Yogyakarta

Phone: +6274566028 (redaksi), +6274544972 (iklan & sirkulasi) , +6274541582 (fax),+628133426333 (layanan pelanggan)

[email protected]

Ikuti

× Image
Light Dark