Nelayan memperlihatkan aplikasi Alboom Untuk Keselamatan Melaut pada ponselnya di Pelabuhan Perikanan Karangantu, Serang, Banten, Rabu (1/12/2021). Kementerian Kelautan dan Perikanan bekerja sama dengan Universitas Hakodate, Jepang, menyiapkan aplikasi berbasis sistem sensor real time tersebut untuk membantu nelayan mendapat informasi lebih akurat tentang kondisi cuaca, kondisi lingkungan laut, kualitas air laut, area keberadaan ikan, hingga info tentang keberadaan fitoplankton berbahaya bagi ikan dan dan manusia. (FOTO : Antara/Asep Fathulrahman)
Nelayan memperlihatkan aplikasi Alboom Untuk Keselamatan Melaut pada ponsel di Pelabuhan Perikanan Karangantu, Serang, Banten, Rabu (1/12/2021). Kementerian Kelautan dan Perikanan bekerja sama dengan Universitas Hakodate, Jepang, menyiapkan aplikasi berbasis sistem sensor real time tersebut untuk membantu nelayan mendapat informasi lebih akurat tentang kondisi cuaca, kondisi lingkungan laut, kualitas air laut, area keberadaan ikan, hingga info tentang keberadaan fitoplankton berbahaya bagi ikan dan dan manusia. (FOTO : Antara/Asep Fathulrahman)
Nelayan bersiap melaut di Pelabuhan Perikanan Karangantu, Serang, Banten, Rabu (1/12/2021). Kementerian Kelautan dan Perikanan bekerja sama dengan Universitas Hakodate, Jepang, menyiapkan aplikasi Alboom berbasis sistem sensor real time untuk keselamatan dan membantu nelayan mendapat informasi lebih akurat tentang kondisi cuaca, kondisi lingkungan laut, kualitas air laut, area keberadaan ikan, hingga info tentang keberadaan fitoplankton berbahaya bagi ikan dan dan manusia. (FOTO : Antara/Asep Fathulrahman)
inline
REPUBLIKA.CO.ID,SERANG -- Nelayan memperlihatkan aplikasi Alboom Untuk Keselamatan Melaut pada ponselnya di Pelabuhan Perikanan Karangantu, Serang, Banten, Rabu (1/12/2021).
Kementerian Kelautan dan Perikanan bekerja sama dengan Universitas Hakodate, Jepang, menyiapkan aplikasi berbasis sistem sensor real time tersebut untuk membantu nelayan mendapat informasi lebih akurat tentang kondisi cuaca, kondisi lingkungan laut, kualitas air laut, area keberadaan ikan, hingga info tentang keberadaan fitoplankton berbahaya bagi ikan dan dan manusia.
sumber : Antara
Advertisement