REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Urban farming atau pertanian perkotaan dapat menjadi salah satu cara efektif untuk memulihkan perekonomian, khususnya di kala pandemi Covid-19. Dengan urban farming, sebagian kebutuhan pangan skala rumah tangga dapat terpenuhi.
Sebagai upaya menggencarkan urban farming, Komite Pemulihan dan Transformasi Ekonomi Daerah (KPED) Jawa Barat (Jabar) menggagas Lomba Urban Farming untuk Ketahanan Pangan dan Ekonomi Keluarga. Ketua Harian KPED Jabar Ipong Witono mengatakan, urban farming menjadi salah satu hal krusial untuk menjaga ketahanan pangan di tengah pandemi dan perubahan iklim.
Meski berskala mikro, papar dia, urban farming dapat dilakukan secara paralel, masif, dan berkesinambungan, untuk mewujudkan ketahanan pangan. "Mengapa dilombakan? Agar yang dilakukan teman-teman ini diapresiasi oleh kita semua, oleh lingkungan, supaya menjadi satu panduan untuk memanfaatkan pekarangan," kata Ipong, saat acara penyerahan hadiah Lomba Urban Farming, Selasa (30/11).
Ipong menuturkan, urban farming dapat menjadi salah satu upaya untuk menghadirkan kemandirian masyarakat dalam memenuhi kebutuhan pangan. Kondisi ini, tegas dia, akan menjadi kabar baik bagi kelompok masyarakat dalam memenuhi kebutuhan pangan.
Wakil Ketua Divisi Komunikasi dan Gerakan KPED Jabar Aat Soeratin menambahkan, urban farming tidak hanya bertujuan untuk memperkuat ketahanan pangan skala keluarga, tetapi juga dapat memperkuat kohesivitas masyarakat dan menjadi gerakan. Pihaknya berharap, gerakan urban farming ini dapat mengubah perilaku masyarakat."Urban farming harus menjadi kesadaran kolektif. Kalau itu terjadi, saya kira banyak manfaat bagi kota,’’ ucapnya.
Menurut dia, urban farming menjadi keniscayaan yang akan terjadi di masa depan. Dengan lomba ini, sambung dia, semoga menjadi kampanye kesadaran kolektif, ramah lingkungan, dan estetik.
Kelompok Bursa Rengganis 09 keluar sebagai juara di pertama dalam ajang ini. Sementara juara kedua diraih oleh Kelompok Seni Tani, dan juara ketiga diraih oleh perorangan atas nama Ani Nofiani. Adapun jumlah peserta lomba mencapai 49 kelompok dan perorangan.
Perwakilan Kelompok Bursa Rengganis 09, Endang Suherman, mengatakan, kegiatan urban farming mampu menghidupkan kembali semangat berbagi dengan tetangga. "Kalau kita panen, kita bagi-bagi. Pertama untuk anggota dulu, baru ke tetangga,’’ tandasnya.