REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA -- Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa mengakui jumlah komando distrik militer (kodim) di Papua masih kurang. Idealnya rata-rata satu korem membawahi 10 kodim.
Panglima TNI menyebut di Papua saat ini, satu korem hanya memiliki tiga hingga lima kodim. Sementara wilayah kerja di Papua luas. Secara bertahap Panglima akan menambah jumlah kodim.
Untuk mengatasi itu sekarang organisasi satuan tugas yang digelar Mabes TNI akan melaksanakan tugas pokok dan fungsi organik, kata Jenderal TNI Andika di Jayapura, Rabu (1/12). Dia mengatakan idealnya kodim di Papua ada 30 kodim karena satu korem membawahi 10 kodim.
Karena itu satgas yang digelar akan menjadi kodim dan koramil yang tugas dan fungsinya termasuk teritorial. Hal sama berlaku dengan satgas TNI-AL yang akan menjadi bagian dari pangkalan TNI-AL dan pangkalan TNI-AU bagi satuan dari TNI-AU.
Saat ini di Indonesia terdapat 15 kodam dengan 45 korem, 333 kodim dan 3630 koramil. Memang secara bertahap akan ditambah mengingat untuk menambah kodim baru bukan saja personel tetapi juga prasarana pendukungnya serta infrastrukturnya.
Terkait penanganan kelompok sipil bersenjata yang seringkali menganggu warga sipil dan aparat keamanan, Jenderal TNI Andika mengaku akan mengedepankan komunikasi sosial agar tidak jatuh korban. Penegakan hukum di wilayah menggunakan hukum yang berlaku dan terkait aksi kekerasan yang dilakukan kelompok yang merampas nilai kemanusiaan maka biarkan masyarakat internasional yang menilai.
"Di Kongo, Afrika, prajurit TNI bisa menurunkan 1.600 an milisi dengan tiga tokoh tanpa pertumpahan darah, kenapa di Papua tidak bisa," kata Andika. Baginya, prajurit harus profesional dan menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.