Kasus Aktif Covid-19 di Bantul Turun Tinggal 129 Orang
Red: Muhammad Fakhruddin
Kasus Aktif Covid-19 di Bantul Turun Tinggal 129 Orang (ilustrasi). | Foto: www.freepik.com
REPUBLIKA.CO.ID,BANTUL -- Kasus aktif COVID-19 atau pasien yang masih terinfeksi di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, menurun hingga Rabu (1/2) tinggal 129 orang, menyusul pasien konfirmasi yang sembuh lebih mendominasi dibanding penambahan kasus baru.
Berdasarkan data Satgas Penanggulangan COVID-19 Bantul di Bantul, Rabu, kasus konfirmasi COVID-19 bertambah lima orang, sementara kasus konfirmasi sembuh 15 orang, sedangkan kasus konfirmasi yang meninggal nol orang atau tidak ada penambahan kasus.
Dengan perkembangan kasus harian itu, maka total kasus positif COVID-19 di Bantul secara kumulatif menjadi 57.377 orang, dengan angka kesembuhan mencapai 55.679 orang, sementara angka kematian akibat virus corona berjumlah 1.569 orang.
Dengan demikian, jumlah kasus aktif COVID-19 atau pasien yang masih terinfeksi dan menjalani isolasi maupun karantina di selter dan rumah sakit wilayah Bantul per hari Rabu tinggal 129 orang.
Kasus isolasi itu berdasarkan domisili tersebar di 15 dari total 17 kecamatan se-Bantul, dengan jumlah terbanyak dari Bambanglipuro 30 orang, sedangkan jumlah terendah dari Pajangan satu orang.
Disebutkan pula per hari ini ada dua kecamatan di Bantul yang sudah nol kasus atau zona hijau dikarenakan kasus konfirmasi sudah sembuh, yaitu Pundong, dan Sanden.
Sementara itu, Bupati Bantul Abdul Halim Muslih mengatakan, bahwa capaian vaksinasi COVID-19 bagi masyarakat di daerah itu sudah mencapai lebih dari 80 persen dari total sasaran warga yang memenuhi syarat vaksinasi sebanyak 830 ribu orang. "Capaian penanggulangan COVID-19 kita selama ini sudah signifikan, karena vaksinasi di Bantul sudah mencapai lebih 80 persen," katanya.
Menurut dia, dengan vaksinasi yang terus digencarkan ke semua elemen masyarakat itu juga terbukti mampu mengurangi tingkat keterpaparan COVID-19, kalaupun ada yang terkonfirmasi positif, rata-rata tanpa gejala atau OTG.
"Paparan kasus baru di Bantul setelah kita lakukan penelitian semua tanpa gejala, tidak perlu dirawat di rumah sakit dan sebagian besar sudah sembuh," katanya.