REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Konsumsi suplemen harian dapat menjadi cara mudah untuk memastikan tubuh mendapatkan cukup vitamin dan mineral. Tapi sangat penting untuk mengikuti instruksi setiap kali meminumnya untuk memastikan konsumsi tidak berlebihan.
Penelitian telah menunjukkan mengonsumsi terlalu banyak satu suplemen secara khusus dapat meningkatkan risiko satu jenis kanker. Di antaranya mengonsumsi suplemen selenium dan vitamin E terlalu banyak dapat menimbulkan kanker.
Dalam satu penelitian yang diterbitkan Journal of National Cancer Institute pada Maret 2014, para peneliti menganalisis data dari Selenium and Vitamin E Cancer Prevention Trial (SELECT). Secara total, tim menggunakan data dari sampel kuku kaki yang dikumpulkan dari 31.117 pria untuk mengeksplorasi apakah kadar selenium dasar dalam tubuh dapat mempengaruhi risiko kanker prostat.
Hasil penelitian tidak menemukan korelasi antara tingkat selenium atau vitamin E yang ada dalam tubuh dan risiko kanker prostat. Namun, para peneliti menghubungkan pria dengan tingkat selenium tinggi dua kali lebih mungkin mengembangkan kanker prostat tingkat tinggi daripada pasien yang menggunakan plasebo. Para peneliti sampai pada kesimpulan yang gamblang bahwa dosis tinggi suplemen vitamin atau mineral apa pun sangat tidak disarankan.
"Kami menemukan tidak ada manfaat bagi siapa pun. Yang kami temukan hanyalah risiko yang meningkat. Saya sekarang bersedia untuk mencatat dan mengatakan bahwa tidak ada bukti bahwa suplemen dosis tinggi apa pun baik untuk Anda," kata penulis utama studi, Alan Kristal, dilansir dari bestlifeonline pada Rabu (1/12).
Para ahli lain mengatakan hasil penelitian Alan adalah bukti yang cukup untuk mempertimbangkan menghindari penggunaan pil suplemen harian yang populer. "Saya menasihati semua pasien untuk benar-benar menghindari suplemen makanan yang mengandung selenium atau vitamin E—termasuk multivitamin," kata pakar kanker prostat dan profesor kedokteran klinis di Harvard Medical School, Marc Garnick.
Garnick menyampaikan data penelitian baru sangat meresahkan. Ia menekankan bahwa suplemen dapat menyebabkan kerusakan nyata dan.
"Setiap klaim manfaat dari suplemen makanan harus diabaikan kecuali jika penelitian besar, terkontrol, dan dilakukan dengan baik mengkonfirmasi manfaat tersebut yang saya yakini akan menjadi kejadian yang sangat langka," ucap Garnick.