REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- PT Pupuk Indonesia Energi (PI Energi) melakukan rebranding dengan mengubah nama menjadi Pupuk Indonesia Utilitas (PI Utilitas). Direktur Utama Pupuk Indonesia Utilitas, Agus Subekti menuturkan perubahan nama atau rebranding ini akan mengukuhkan posisi Pupuk Indonesia Utilitas sebagai one stop utility provider.
Yakni klaster utilitas yang didedikasikan dibangun untuk menunjang salah satu dari tiga komponen utama pabrik pupuk yaitu pabrik utilitas (listrik, steam, air dan nitrogen), pabrik urea dan pabrik amoniak. “Sehingga terminologi utilitas jauh lebih familiar dan melengkapi kebutuhan industri pupuk,” ujarnya dalam keterangan yang diterima Republika.co.id, Rabu (1/12).
Produsen pupuk anak usaha Pupuk Indonesia seperti Pupuk Kalimantan Timur, Pupuk Kujang Cikampek, Pupuk Sriwidjaja Palembang, Pupuk Iskandar Muda, hingga Petrokimia Gresik telah menjadi bagian integral ke dalam pabrik. Selain itu, Agus menambahkan jika ruang lingkup bisnis utilitas tentu jauh lebih luas dibanding bisnis energi.
Dia menegaskan energi merupakan bagian dari utilitas. Jadi utilitas menurut Agus bisa berupa energi, listrik, uap (steam), air proses hingga air utilitas dan udara instrumen. “Itu semua dibutuhkan oleh pabrik pupuk,” katanya.
Tak sekadar mengubah nama, Agus mengeklaim rebranding juga menjadi turning point transformasi bisnis, sehingga juga dilakukan terhadap Anggaran Dasar (AD) maupun Anggaran Rumah Tangga (ART) perusahaan. Ia menambahkan logo dan mars perusahaan juga berubah secara resmi pada Rabu (1/12).
Kedepan, PI Utilitas juga akan membangun pabrik pengolahan udara dengan estimasi commercial operation date pada akhir 2023. Pabrik ini direncanakan memproduksi gas industri dengan produk nitrogen dan oksigen dengan target market lebih luas untuk menjangkau industri di luar grup Pupuk Indonesia.
Sementara itu, Direktur Utama Pupuk Indonesia, Bakir Pasaman menilai nama Pupuk Indonesia Utilitas menjadi salah satu inisiatif strategis sebagai bagian upaya restrukturisasi dan pengembangan anak usaha Pupuk Indoneeia Group. Pergantian nama dan logo ini disebut memiliki makna yang lebih substansial karena akan sangat memengaruhi pengembangan bisnis Pupuk Indonesia Utilitas ke depan.
“Kami berharap dengan pergantian nama ini, Pupuk Indonesia Utilitas memiliki keberanian dan kreativitas untuk merambah bisnis-bisnis lain di luar bisnis energi yang saat ini dijalani,” ujar Bakir.
Pupuk Indonesia Utilitas adalah perusahaan dengan kepemilikan saham holding Pupuk Indonesia sebesar 60 persen. Sementara selebihnya adalah Pupuk Kalimantan Timur (10 persen), Petrokimia Gresik (10 persen), Pupuk Sriwidjaja Palembang (7 persen), Rekayasa Industri (3 persen), Pupuk Kujang Cikampek (5 persen), dan Pupuk Iskandar Muda (5 persen).