Kamis 02 Dec 2021 13:14 WIB

Ratusan Personel Jaga Perbatasan Jaktim Cegah Aksi Reuni 212

Polisi mencegah massa ikut aksi Reuni 212 karena pandemi Covid-19 belum berakhir.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Petugas Brimbob bersiaga melakukan penyekatan guna mengantisipasi membludaknya massa Reuni 212 di kawasan Sarinah, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis (2/12/2021).
Foto: ANTARA/Muhammad Adimaja
Petugas Brimbob bersiaga melakukan penyekatan guna mengantisipasi membludaknya massa Reuni 212 di kawasan Sarinah, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis (2/12/2021).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebanyak 400 personel gabungan dari TNI, Polri, dan Satpol PP berjaga di titik perbatasan Jakarta Timur (Jaktim). Mereka ditugaskan untuk mencegah pergerakan massa Reuni 212 menuju kawasan Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat.

Kapolres Metro Jaktim, Kombes Erwin Kurniawan mengatakan ada dua pos penyekatan di wilayah perbatasan Jaktim, yaitu Lampiri yang berbatasan dengan Kota Bekasi maupun Pasar Rebo yang berbatasan dengan Kota Depok dan Kabupaten Bogor.

Baca Juga

"Di Lampiri dan di depan Panasonic Pasar Rebo yang berbatasan langsung dengan Bekasi dan Bogor hari ini hampir sekitar 400 personel," kata Erwin di Jakarta, Kamis (2/12).

Erwin menambahkan, Polda Metro Jaya tidak mengeluarkan izin kegiatan Reuni 212. Untuk itu, dia mengimbau, bagi masyarakat yang hendak melakukan Reuni 212 untuk berkegiatan lain."

Kita sudah informasikan melalui media maupun media sosial bahwa kegiatan itu tidak diizinkan. Kami berharap bahwa masa-masa yang hendak datang ke Jakarta Pusat untuk bisa melakukan kegiatan-kegiatan positif di tempat masing-masing, bisa dengan pengajian, dengan mendoakan dari jauh," ujar Erwin.

Menurut dia, kegiatan penyekatan itu bertujuan untuk menghindari adanya kerumunan massa akibat aksi Reuni 212. Apalagi saat ini, kata Erwin, pandemi Covid-19 belum berakhir. Sehingga dibutuhkan kesadaran dari masyarakat untuk sama-sama mencegah agar tidak terjadi lonjakan kasus Covid-19.

"Dikhawatirkan akhirnya menimbulkan kerumunan. Ingat saat ini pandemi Covid-19 belum berakhir. Kita berharap masing-masing memahami bahwa mencegah kejadian kerumunan itu salah satu upaya yang efektif di dalam menanggulangi pandemi Covid-19," tutur Erwin.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement