Kamis 02 Dec 2021 13:43 WIB

KPK Harap tak Ada Lagi Korupsi Izin Investasi

Ketua KPK berharap tidak ada lagi korupsi terkait perizinan investasi

Rep: Rizkyan Adiyudha/ Red: Bayu Hermawan
Ketua KPK Firli Bahuri (tengah)
Foto: Antara/Reno Esnir
Ketua KPK Firli Bahuri (tengah)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri berharap agar tidak ada lagi korupsi terkait perizinan investasi dan usaha. Dia mengatakan, hal ini mengingat bahwa investasi merupakan unsur penting pertumbuhan ekonomi.

"Kepala daerah juga memiliki peran untuk menjamin kepastian kemudahan investasi dan izin usaha. Hal ini penting, karena faktor pertumbuhan ekonomi dipengaruhi oleh belanja APBN/APBD, konsumsi masyarakat, dan investasi," kata Firli Bahuri dalam keterangan, Kamis (2/12).

Baca Juga

Firli menjelaskan korupsi bukan saja kejahatan serius yang merugikan keuangan dan perekonomian negara. Mantan deputi penindakan KPK itu melanjutkan, korupsi telah merampas hak-hak rakyat sehingga termasuk kejahatan kemanusiaan karena merampas hak asasi manusia.

"Kualitas pendidikan, pembangunan sumber daya manusia dan pelayanan publik bisa turun kalau korupsi tidak bisa kita selesaikan," katanya.

Firli menjelaskan bahwa KPK menerapkan tiga strategi pemberantasan korupsi yaitu melalui pendidikan, pencegahan dan penindakan. Dia menjelaskan, pendidikan masyarakat menjadi penting karena KPK ingin ikut berperan dalam mencerdaskan kehidupan bangsa.

Dia mengatakan, melalui pendidikan dapat ditanamkan nilai-nilai antikorupsi sehingga dapat membangun karakter dan budaya antikorupsi. Komisaris Jendral Polisi ini pun berharap jangan ada lagi sistem yang ramah terhadap korupsi.

"Dari budaya, akan terbentuk peradaban antikorupsi," katanya.

 

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement