Kamis 02 Dec 2021 14:32 WIB

Ketua Parlemen AS Kecam Serangan Rasialis pada Ilhan Omar

Serangan berbasis agama ini dilakukan oleh anggota Kongres kepada Ilhan Omar.

Rep: Mabruroh/Zahrotul Oktaviani/ Red: Ani Nursalikah
Ketua Parlemen AS Kecam Serangan Rasialis pada Ilhan Omar. Ketua House of Representative Amerika Serikat (AS) Nancy Pelosi.
Foto: AP/J. Scott Applewhite
Ketua Parlemen AS Kecam Serangan Rasialis pada Ilhan Omar. Ketua House of Representative Amerika Serikat (AS) Nancy Pelosi.

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Mabruroh, Zahrotul Oktaviani

WASHINGTON -- Ketua House of Representative Amerika Serikat (AS) Nancy Pelosi mengecam serangan berbasis agama yang ditunjukkan kepada Perwakilan Demokrat Minnesota Ilhan Omar. Serangan berbasis agama ini dilakukan olehanggota Kongres AS Lauren Boebert kepada Ilhan Omar, yang merupakan seorang Muslim.

Baca Juga

"Melihat anggota Kongres menyerang anggota lain bukanlah hal yang baik kan? Dalam keadaan apa pun. Entah itu etnis, generasi, jenis kelamin, atau identitas gender apapun. Tapi melihat orang yang dianggap beriman mencela kepercayaan orang lain. Itu tidak senonoh, itu tidak senonoh," kata Pelosi selama pertemuan tertutup, dilansir dari ABC News, Kamis (2/12).

"Jadi, ini sulit karena orang-orang ini melakukannya untuk publisitas. Ada penilaian yang harus dibuat tentang bagaimana kita berkontribusi pada penggalangan dana mereka dan publisitas mereka tentang betapa menjengkelkan dan menjijikkannya mereka. Tapi saya pikir harus jelas tidak ada tempat untuk itu," kata Pelosi.

"Orang-orang ini tidak menghormati parlemen yang mereka layani. Kami harus memastikan bahwa publik mengerti bahwa kami melakukannya," kata Pelosi.

Dalam sebuah video yang diposting ke Twitter minggu lalu, Boebert menyebut Omar sebagai anggota 'Pasukan Jihad' dan mengklaim seorang perwira Polisi Capitol mengira dia adalah seorang pengebom bunuh diri dalam sebuah pertemuan di lift di Capitol Hill.

 

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement