REPUBLIKA.CO.ID, PADANG - Tokoh Papua di Sumatra Barat, Julius Swom, menilai masyarakat Sumbar adalah masyarakat yang ramah dan memiliki kepedulian yang besar terhadap sesama. Ia menyebut selama ini mahasiswa Papua yang menuntut ilmu di Sumbar merasa nyaman dan aman.
"Sampai saat ini saya sudah 40 tahun lebih tinggal di Padang. Masyarakat Minangkabau memang terkenal ramah dan peduli dengan sesama. Jadi anak-anakku dari Papua juga harus bisa lebih baik menjaga kerukunan dan berbangsa," kata Julius Rabu (1/12).
Ia menyebut pepatah di mana bumi dipijak di situ langit dijunjung harus menjadi pedoman bagi mahasiswa Papua untuk mengakomodasi keberagaman suku bangsa, agama, status sosial, ekonomi dan budaya di Sumbar.
Menurut Julius, selama ini Provinsi Sumatra Barat sudah menjadi rumah bagi seluruh suku bangsa yang ada. Sehingga Ranah Minangkabau memberikan kebebasan seluas-luasnya bagi setiap etnis mengembangkan kebudayaan, tradisi dan kesenian dengan dibalut nuansa kedaerahan dan persatuan.
Sementara itu Gubernur Sumatra Barat Mahyeldi, mengatakan bangsa Indonesia adalah bangsa besar yang beragam budayanya, adat istiadat dan suku bangsa. Masyarakat Sumbar menurut Mahyeldi juga selalu menerima saudara sebangsa dari etnis lain yang datang untuk bermukim maupun menuntut ilmu di Ranah Minang.
"Tidak hanya Mahasiswa dari Papua, mahasiswa dari mana pun akan berhadapan dengan multietnis yang ada di Indonesia. Keberagaman itu ditujukan melalui etnis, agama, budaya, dan adat istiadat yang tersebar di seluruh kepulauan Indonesia," ujar Mahyeldi.
Mahyeldi berharap kampus bisa menjadi sarana untuk lebih meningkatkan rasa kebhinekaan diantara di Sumatera Barat.
Kepala Kesbangpol Sumbar Jefrinal Arifin meminta mahasiswa Papua yang menimba ilmu di Sumbar kedepannya dapat menciptakan generasi yang mampu berkontribusi dalam pembangunan nasional di era globalisasi.
Menurut Jefrinal, hubungan antara masyarakat Sumbar dengan orang Papua sudah berjalan baik sejak sekian lama, hal ini dibuktikan dengan munculnya para tokoh-tokoh Papua menjadi pemimpin pernah belajar di Sumbar.
"Kita juga berharap kepada mahasiswa Papua setelah tamat dari Universitas di Sumbar dapat memberikan kontribusi kepada negara ini. Kembali ke daerah asal membangun daerah dengan bidang ilmu yang dimiliki," kata Jefrinal.