Kamis 02 Dec 2021 16:39 WIB

Pakar Inggris: Terlalu Dini Menilai Omicron

Pakar asal Inggris sebut terlalu dini menilai Omicron dari varian sebelumnya.

Rep: Haura Hafizhah/ Red: Nora Azizah
Pakar asal Inggris sebut terlalu dini menilai Omicron dari varian sebelumnya.
Foto: www.pixabay.com
Pakar asal Inggris sebut terlalu dini menilai Omicron dari varian sebelumnya.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Analisis Wabah Penyakit di Imperial College London, Neil Ferguson, mengatakan, beberapa virus akan menjadi berbahaya dari waktu ke waktu. Dua varian Covid-19 yang paling menonjol, yakni varian Alpha dan Delta, masing-masing menyebabkan penyakit yang lebih parah dari pendahulunya.

"Terlalu dini untuk mengatakan apakah Omicron akan lebih parah atau tidak dari varian sebelumnya, tetapi apa yang telah kami lihat sejauh ini, Alpha mengakibatkan penyakit yang lebih parah dari strain sebelumnya, dan Delta lebih parah lagi," katanya dikutip dari The Guardian pada Kamis (2/12).

Baca Juga

Kemudian, ia melanjutkan, sejauh ini tren menunjukkan bahwa virus menimbulkan tingkat keparahan yang lebih besar. Namun, untungnya diimbangi dengan perawatan yang lebih baik. Orang-orang memiliki peluang yang jauh lebih baik untuk selamat dari Covid-19 yang parah apabila dibandingkan pada awal pandemi Covid-19.

"Orang tidak boleh berasumsi bahwa Covid-19 akan berkembang menjadi penyakit yang lebih ringan, seorang ilmuwan senior telah memperingatkan bahwa ancaman yang ditimbulkan oleh varian virus corona Omicron tidak akan jelas hingga akhir Desember," kata dia.

Ia menambahkan, virus bermutasi sepanjang waktu saat mereka bereplikasi di tubuh yang terinfeksi. Sebagian besar mutasi memiliki dampak yang merugikan atau netral pada virus tetapi beberapa dapat meningkatkan kemampuannya untuk menyebar. Ini mungkin saja terjadi jika suatu varian mengikat lebih baik ke sel manusia, dan berkembang biak lebih cepat di dalam sel atau menyebabkan orang menjadi menular lebih lama.

"Ketika varian Alpha dan Delta muncul, dibutuhkan beberapa minggu bagi ahli epidemiologi untuk mengumpulkan data yang cukup untuk mengetahui seberapa jauh lebih menular mereka dan sejauh mana penghindaran kekebalan. Kami harus bersabar mendeteksi varian Omicron ini. Kemungkinan menjelang akhir bulan ini, kami memiliki gambaran yang lebih jelas," kata dia.

Diketahui, Omicron pertama kali terdeteksi di Afrika Selatan. Varian Omicron atau B.1.1.529 mendorong pemerintah untuk mengimbau kembali kewajiban mengenakan masker di toko-toko dan di transportasi umum, dan meningkatkan program kecepatan vaksin booster.  

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement