Gugus Tugas Kulonprogo Cegah Omicron Melalui Bandara
Red: Yusuf Assidiq
Calon penumpang menunggu antrean tes cepat antigen di Bandara Internasional Yogyakarta (NYIA), Kulonprogo, Yogyakarta. | Foto: Wihdan Hidayat / Republika
REPUBLIKA.CO.ID, KULONPROGO -- Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Kulonprogo, Daerah Istimewa Yogyakarta, berkoordinasi dengan PT Angkasa Pura I terkait pencegahan penyebaran varian Omicron melalui Bandara Internasional Yogyakarta.
Ketua Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kulonprogo, Fajar Gegana, mengatakan gugus tugas akan lebih memperketat pengawasan pada sektor perhubungan, khususnya di Bandara Internasional Yogyakarta atau Yogyakarta International Airport (YIA) karena bandara ini salah satu pintu masuk bagi pendatang berbagai daerah dan luar negeri.
"Varian covid baru ini, kami memang sedikit khawatir, sehingga kami perlu dan harus memperketat pendatang yang berasal dari luar daerah karena dikhawatirkan dapat membawa virus jenis ini. Terlebih pada musim libur Natal dan Tahun Baru 2022 nanti," katanya.
Selain itu, gugus tugas akan memperketat pengawasan pada sektor wisata. Pasalnya beberapa objek wisata di wilayah tersebut diprediksi didatangi orang dari berbagai daerah. "Objek-objek wisata di Kulonprogo kami prediksi bakal dipenuhi oleh wisatawan dari berbagai daerah pada musim libur Nataru nanti," ujarnya.
Ia mengimbau masyarakat tidak terlalu bereuforia dan cukup di rumah pada libur Nataru 2021, meski objek wisata tetap dibuka. Hal ini untuk mencegah penularan varian baru dan penyebaran Covid-19 di Kulonprogo.
"Kami imbau masyarakat untuk tidak terlalu bereuforia saat libur Nataru nanti, guna mengantisipasi terjadinya lonjakan kasus Covid-19," katanya.
Terkait dengan perkembangan kasus Covid-19 di Kulonprogo, Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kulonprogo Baning Rahayujati menyampaikan hingga saat ini, total konfirmasi positif di wilayah itu mencapai 22.239 kasus.
Dari jumlah tersebut 21.765 kasus di antaranya dinyatakan selesai isolasi, 36 kasus masih menjalani isolasi, dan 348 kasus meninggal. "Kami imbau kepada masyarakat agar tetap patuh terhadap upaya pencegahan virus sehingga harapannya kasus tidak terus bertambah," jelas dia.