REPUBLIKA.CO.ID, LOS ANGELES -- Gesekan antara bintang film bukanlah hal baru. Namun, perselisihan antara bintang Fast & Furious, Vin Diesel dan Dwayne Johnson selalu menyita perhatian.
Kedua aktor itu bertemu di waralaba Fast & Furious di Fast Five. Johnson berperan sebagai Luke Hobbs, yang membantu menghidupkan kembali waralaba itu.
Dia berselisih dengan Diesel yang berperan sebagai Dominic Toretto. Tokoh Dominic sendiri telah menjadi kekuatan pendorong di balik film-film itu sejak 2001.
Ketegangan memuncak saat mereka berada di film kedelapan The Fate of the Furious. Selama produksi, Johnson secara terbuka membuat pernyataan tentang lawan mainnya yang menyukai rompi itu di Instagram.
Menggunakan salah satu baris favoritnya sebagai pegulat, "The Rock" berbagi dalam unggahan yang sekarang telah dihapus. Dia menyebut tidak menoleransi seorang pengecut. Tak butuh waktu banyak bagi penggemar untuk menebak bahwa unggahan itu ditujukan untuk Diesel. Itu membuat perselisihan antara kedua bintang besar ini semakin jelas, meskipun sebelumnya keduanya telah menampilkannya, namun penggemar tak menyadarinya.
Dilansir di laman Looper pada Kamis (2/12), jika penonton melihat lebih dekat pada film The Fate of the Furious, Vin Diesel dan Dwayne Johnson tidak pernah berbagi layar bersama. Bahkan satu kali pun tak ada adegan yang menyatukan keduanya.
Sebelumnya, Jonson terbuka kepada Rolling Stone pada 2018 tentang perselisihannya itni. Dia menyoroti semuanya bermuara pada perbedaan pendapat.
"Vin dan saya melakukan beberapa diskusi, termasuk pertemuan tatap muka yang penting di trailer saya," kata Johnson.
Dia lalu menyadari keduanya memiliki perbedaan mendasar dalam filosofi tentang bagaimana pendekatan pembuatan film dan berkolaborasi. "Butuh beberapa waktu, tetapi saya berterima kasih atas kejelasan itu. Apakah kami bekerja sama lagi atau tidak," jelas dia.
Dia pun membenarkan bahwa keduanya tak pernah berada dalam adegan bersama. Itu membuat hasil film sangat mengecewakan, terutama setelah melihat dua aktor ini melakukannya di Fast Five mengalahkan segala bentuk perlawanan berbasis transportasi.