Jumat 03 Dec 2021 05:39 WIB

Suntikan Harian Covid-19 Menurun 4 Minggu Terakhir

Saat ini capaian suntikan dosis lengkap baru 25 persen target.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Indira Rezkisari
Pejalan kaki melintas didekat mural bertema covid-19 dikawasan Lapangan Bhayangkara, Jakarta. Jumlah suntikan harian Covid-19 ini tercatat mengalami penurunan selama empat pekan terakhir.
Foto: Prayogi/Republika.
Pejalan kaki melintas didekat mural bertema covid-19 dikawasan Lapangan Bhayangkara, Jakarta. Jumlah suntikan harian Covid-19 ini tercatat mengalami penurunan selama empat pekan terakhir.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Satuan Tugas Penanganan Covid-19 mencatat terjadinya penurunan pada indikator jumlah suntikan harian Covid-19. Juru Bicara Pemerintah Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menyampaikan, jumlah suntikan harian Covid-19 ini tercatat mengalami penurunan selama empat pekan terakhir.

“Angka selanjutnya yang harus dicermati adalah cakupan dan laju vaksinasi di mana data menunjukan terjadinya penurunan pada jumlah suntikan harian selama empat minggu terakhir,” ujar Wiku saat konferensi pers, Kamis (2/12).

Baca Juga

Saat ini, capaian suntikan dosis satu vaksin Covid-19 sudah hampir mencapai angka 70 persen. Namun capaian dosis kedua baru mencapai 25 persen. Jumlah capaian inipun masih perlu terus dikejar hingga mencapai target pada akhir tahun ini.

Wiku mengingatkan, belajar dari pengalaman di sejumlah negara lain menunjukan peningkatan jumlah kasus tetap berpotensi terjadi bahkan di negara-negara dengan cakupan dosis kedua yang tinggi.

“Maka dari itu, target kita adalah meningkatkan terus cakupan dosis dua agar dapat memproteksi masyarakat dengan maksimal,” lanjut dia.

Selain indikator jumlah suntikan harian Covid-19, Satgas juga memantau kondisi pada indikator lainnya seperti kasus aktif, angka BOR ruang isolasi di rumah sakit, angka reproduksi efektif atau Rt Covid-19, dan juga mobilitas penduduk yang menunjukan terjadinya peningkatan.

Sedangkan pada penerapan prokes baik memakai masker maupun menjaga jarak justru mengalami penurunan. Karena itu, Wiku meminta agar kondisi ini bisa menjadi refleksi baik bagi masyarakat maupun pemerintah untuk kembali meningkatkan kewaspadaannya guna mencegah kenaikan kasus.

“Kepada seluruh pemerintah daerah dimohon untuk memonitor penerapan prokes dan cakupan vaksinasi di daerahnya masing-masing dan juga daerah sekitarnya,” kata Wiku.

Selain itu, Wiku juga mengingatkan masyarakat agar tak mengabaikan prokes. Potensi lonjakan kasus pada periode libur Natal dan tahun baru nanti harus diwaspadai, apalagi dengan adanya varian baru Omicron yang sudah terdeteksi di sejumlah negara.

“Ancaman varian baru Omicron dengan menerapkan prokes yang jauh lebih disiplin daripada sebelumnya. Penerapan prokes adalah cara utama kita untuk melindungi diri sendiri dan orang-orang di sekitar kita,” jelasnya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement