REPUBLIKA.CO.ID,ABUJA -- Khawatir lonjakan kasus dan waspada terhadap varian baru Omicron Covid-19, membuat masjid-masjid dan gereja-gereja di Nigeria berbondong-bondong menggelar vaksinasi massal. Hal ini dilakukan pemerintah dengan merekrut pemimpin agama, gereja, dan masjid untuk memobilisasi kampanye vaksinasi.
Dilansir dari France24, Kamis (2/12), di lantai bawah di tempat parkir di daerah Ikoyi di ibukota ekonomi Nigeria, Lagos, para jemaah berbaris untuk mendaftar suntikan pertama vaksin Covid-19.
Kampanye vaksinasi digalakkan kembali setelah Nigeria pada Rabu (1/12) melaporkan kasus pertama varian Omicron yang telah mendorong larangan perjalanan baru.
Negara terpadat di Afrika sejauh ini sebagian besar lolos dari beban pandemi global yang melanda Eropa dan tempat lain setelah virus corona muncul pada Desember 2019.
Kasus yang tercatat rendah sekitar 214 ribu infeksi terdaftar dan hanya di bawah 3.000 kematian sejak pandemi dimulai, meskipun itu kemungkinan sebagian karena tingkat pengujian yang rendah.
Negara berpenduduk sekitar 210 juta orang itu hanya memvaksinasi penuh 3,5 juta orang, sedangkan mereka yang baru mendapatlan satu suntikan dosis sebanyak 6,5 juta satu orang, jauh dari target vaksinasi sekitar 112 juta, atau 70 persen dari populasi orang dewasa.
Untuk masyarakat religius seperti Nigeria, gereja dan masjid di masa lalu terbukti efektif dalam memobilisasi komunitas yang skeptis untuk divaksinasi seperti halnya kampanye polio satu dekade lalu.
“Masjid dan gereja mendapatkan kerumunan terbesar. Ini juga merupakan cara untuk mengurangi risiko dan mengakses lebih banyak orang,” kata Dr. Atinuke Onayiga, pejabat kesehatan senior Lagos yang mengunjungi gereja Ikoyi.
"Banyak orang tidak ingin mengantri, jadi kami membawanya ke depan pintu mereka," tambah Dr. Atinuke.
Di seberang Lagos di distrik daratan Alausa masjid-masjid melakan hal yang sama. Setiap hari Jumat, masjid akan menggelar vaksinasi masal untuk para jamaah.
Sumber: