REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) sudah mengangkut sekitar 500 ribu penumpang per hari sepanjang tahun 2021 ataus udah mengalami peningkatan.
"Per data 1 Desember 2021, berdasarkan jumlah Transjakarta sudah mengalami peningkatan pelanggan jumlahnya 505.434 orang per hari yang meningkat cukup tinggi dari sebelumnya," kata Direktur Utama Transjakarta Mohammad Yana Aditya di Jakarta, Kamis (2/12).
Yana menyebut jumlah ini cukup tinggi setelah sebelumya ketika pandemi Covid-19 menerjang dan dilakukan PPKM Level 3 penumpang per hari hanya 234 ribuan penumpang.
Dari 505.434 itu, lanjut Yana, rinciannya paling banyak adalah dari jenis Bus Rapid Transit (BRT) sekitar 237 ribu, yang disusul kemudian oleh jenis mikro trans sekitar 195 ribu, kemudian non BRT sebanyak 65 ribu.
"Lalu Royal Premium dan Bus gratis lainnya sekitar 200-an ribu," ucapnya.
Memang, kata Yana, dari sisi jumlah mereka belum mencapai jumlah rata-rata per hari satu juta sebelum pandemi Covid-19 menerjang Indonesia, khususnya Jakarta. "Tapi ini tren cukup baik di mana hampir 50 persen sudah tercapai di awal bulan Desember ini," kata dia.
Rata-rata, kata Yana, pelanggan Transjakarta yang menggunakan Transjakarta sebagai kendaraan pilihannya, menempuh jarak 5-12 kilometer dari halte-halte TransJakarta yang saat ini sudah ada sekitar tujuh ribu, menyebar di berbagai wilayah Jakarta. Saat ini, tambah Yana, pihak Transjakarta sedang fokus mereaktifasi rute-rute Transjakarta yang sebelumnya dinonaktifkan akibat pandemi Covid-19 agar 165 rute yang ada bisa kembali beroperasi dengan dilayani oleh 3.455 unit bus dan 252 mikrotrans.