REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Critical thinking atau biasa disebut dengan sikap berpikir kritis merupakan keterampilan maupun keahlian yang memungkinkan seseorang membuat keputusan yang logis, berdasarkan informasi yang didapat dan diolah sesuai dengan kemampuan.
Sebagai wujud tanggung jawab program studi, di suatu perguruan tinggi, dalam hal membentuk serta membangun karakter, pemikiran kreatif dan kritis kepada mahasiswa semester I (satu) Program Studi Ilmu Komunikasi, Universitas BSI (Bina Sarana Informatika) menggelar webinar bertemakan “Kreatif Apatis”, yang dilakukan secara online melalui zoom, pada Rabu (24/11).
Pada webinar kali ini, mengundang Andy Taufiq selaku narasumber selaku professional dalam bidang Creative and Critical Thinking. Menurutnya, untuk menciptakan organisasi yang kreatif dibutuhkan organisasi yang bisa melakukan perubahan lingkungan yang terus meningkat dengan cepat, dalam bidang teknologi, dalam standar produk, dan juga dalam persaingan.
“Organisasi perlu menggali kreativitas organisasi yang tersembunyi, hal ini didasari karena organisasi memiliki orang-orang yang memiliki ketajaman dalam kreativitas dan inovasi,” ungkap Andy.
Tidak hanya mengerti dan memahami tentang kreativitas organisasi, namun peserta juga dapat memahami tentang ide kreatif yang merupakan wadah bagi orang yang kreatif.
“Dalam webinar ini, mahasiswa Universitas BSI mendapatkan pemahaman dan ilmu terkait dengan ide kreatif yang sangat berhubungan dengan perkembangan teknologi saat ini. Perkembangan teknologi saat ini melahirkan cara baru dalam menyelesaikan pekerjaan di berbagai sektor, seperti manufaktur, perbankan, jasa dan lain sebagainya. Kondisi ini kemudian menuntut adanya Sumber Daya Manusia (SDM) yang kreatif, inovatif serta berdaya saing tinggi,” tutup Andy.