Jumat 03 Dec 2021 09:43 WIB

Andika Marah Pimpin Rapat Kolonel Hamim Sibuk Main Ponsel

Jenderal Andika singgung kelakuan anak buah Pangdam Cenderawasih dan Danrem ATW.

Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa.
Foto: ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/rwa.
Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa marah ketika sedang memimpin rapat secara virtual, salah satu anak buahnya tidak fokus mendengarkan pemaparannya. Adalah Kepala Staf Korem 174/Anim Ti Waninggap (ATW) Kolonel Arh Hamim Tohari yang sibuk bermain ponsel ketika mengikuti rapat, hingga membuat Andika emosi.

Rapat tersebut memang dihadiri seluruh pejabat TNI dari Papua. "Harusnya mereka tahu. Mas Hamim lihat saya, ini Mas Hamim kan yang di Merauke? Betul?" kata Andika dalam video yang viral dikutip Republika di Jakarta, Jumat (3/12).

Baca Juga

Andika pun mengingatkan Hamim untuk tidak bermain ponsel selama rapat dengannya. Dia mengaku, tidak sering berbicara sehingga peserta untuk tidak memegang ponsel. "Handphone geser, Mas Hamim handphone geser," kata Andika.

"Siap sudah," ucap Hamim menjawab perintah Andika.

Tidak puas, Andika meminta Hamin menggeser ponsel agak jauh agar ia bisa fokus mengikuti rapat. "Mana? Ke samping kiri, jauh," ucap Andika dengan tangan menunjuk.

Andika pun meminta Hamim mengulangi instruksi yang diberikannya kepada peserta rapat. Mantan KSAD tersebut sampai dua kali meminta abiturien Akmil 1994 itu untuk mengikuti perintah yang disampaikannya untuk mengetes apakah Hamim mendengarkan rapat.

Suasana menjadi tegang. Hamim hanya menjawab, "Siap Bapak."

Andika pun menyinggung Panglima Kodam XVII/Cenderawasih Mayjen Ignatius Yogo Triyono dan Komandan Korem ATW Brigjen Bangun Nawoko. Dia mengingatkan kedua pimpinan TNI AD di Papua itu tentang anak buahnya yang tidak disiplin saat mengikuti rapat.

"Lihat kan itu? Mas Yogo lihat? Mas Bangun lihat? Ya itulah anak buahnya Mas Bangun itu. Kualitasnya ya begitu," kata Andika dengan nada kecewa.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement