Jumat 03 Dec 2021 11:31 WIB

Stigma Negatif Masyarakat Hambat Upaya Eliminasi HIV-AIDS

Berdasarkan data permodelan epidemi HIV, terdapat 543 ribu ODHIV di Indonesia.

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Friska Yolandha
Seorang ibu hamil memperlihatkan kipas bertuliskan Hari AIDS Sedunia saat antre tes HIV di Puskesmas Semen, Kediri, Jawa Timur, Kamis (2/12). Berdasarkan data permodelan epidemi HIV dengan aplikasi Asian Epidemic Modeling dan Spectrum diperkirakan ada sekitar 543.100 ODHIV yang tersebar di Indonesia.
Foto: Antara/Prasetia Fauzani
Seorang ibu hamil memperlihatkan kipas bertuliskan Hari AIDS Sedunia saat antre tes HIV di Puskesmas Semen, Kediri, Jawa Timur, Kamis (2/12). Berdasarkan data permodelan epidemi HIV dengan aplikasi Asian Epidemic Modeling dan Spectrum diperkirakan ada sekitar 543.100 ODHIV yang tersebar di Indonesia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Infeksi HIV dan Infeksi Menular Seksual (IMS) menjadi masalah kesehatan bagi masyarakat dunia maupun Indonesia. Di level nasional, jumlah ODHIV terpantau fluktuatif. 

Berdasarkan data permodelan epidemi HIV dengan aplikasi Asian Epidemic Modeling dan Spectrum diperkirakan ada sekitar 543.100 ODHIV yang tersebar di Indonesia. Jumlah tersebut cenderung fluktuatif.

Baca Juga

Kementerian Kesehatan berkomitmen untuk melakukan eliminasi AIDS pada tahun 2030 mendatang. Komitmen tersebut tercermin dalam target 95-95-95 yakni 95 persen pertama ODHIV mengetahui status HIV, 95 persen kedua ODHIV mendapatkan terapi obat ARV, 95 persen ketiga semua ODHIV yang udah dapat obat ARV mengalami penurunan viral load.

Sejumlah langkah strategis telah disusun Kemenkes bersama stakeholder terkait di antaranya menerbitkan RAN Eliminasi HIV AIDS, Perluasan akses pencegahan, layanan diagnosis HIV dan pengobatan ART dan infeksi oportunistik, menjalin kerjasama dengan stakeholder terkait serta melakukan inovasi pencegahan dan pengendalian HIV/AIDS dan IMS.

“Usaha yang kita lakukan secara komprehensif ini berdasarkan status kesehatan orang-orang tersebut. Ini membuat kita tidak melakukan diskriminasi dan mengutamakan Hak Asasi Manusia agar semua ODHA mendapatkan akses yang baik di bidang kesehatan,” kata Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono dalam keterangan, Jumat (3/12). 

Kendati upaya eliminasi HIV/AIDS terus diperkuat, namun capaian eliminasi HIV AIDS di Indonesia masih jauh dari target. Wamenkes menilai ada sejumlah penyebab yang menghambat upaya eliminasi HIV/AIDS di Indonesia diantaranya jumlah fasyankes yang mampu melakukan skrining HIV belum merata serta rendahnya kesadaran ODHIV melakukan pengobatan ARV.

“Saat ini kita belum mencapai 3 target eliminasi tersebut khususnya target pengobatan dan target surpresi viral loadnya. Ini karena belum tersedianya fasyankes yang merata untuk melakukan tes dan pengobatan HIV/AIDS, tingginya lost to follow up pada pasien HIV/AIDS sehingga pengobatan belum optimal,” terangnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement