Jumat 03 Dec 2021 13:00 WIB

Permintaan Produk Halal di Kalangan Non-Muslim Meningkat

Konsumen non-Muslim sadar pentingnya sertifikasi halal untuk produk aman dikonsumsi.

Rep: Mabruroh/ Red: Ani Nursalikah
Permintaan Produk Halal di Kalangan Non-Muslim Meningkat
Foto: Republika/Kurnia Fakhrini
Permintaan Produk Halal di Kalangan Non-Muslim Meningkat

REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Konsumsi Muslim di seluruh dunia terus meningkat dan permintaan akan produk bersertifikat halal di pasar non-Muslim juga meningkat secara bertahap.

Menurut Kamar Dagang dan Industri Malaysia (ACCCIM), peningkatan ini karena konsumen non-Muslim menyadari pentingnya sertifikasi halal untuk produk mereka sebagai bagian dari tren makan sehat dan aman dikonsumsi dibandingkan dengan produk non-halal.

Baca Juga

"Perkembangan dan pertumbuhan pasar halal belakangan ini telah mengubah persepsi dan penerimaan konsumen non-Muslim terhadap konsumsi halal," kata Sekjen ACCCIM Datuk Tan Tian Meng, dilansir dari Abna24, Jumat (3/12)

Didukung oleh meningkatnya permintaan, menurut Tan, sektor halal Malaysia siap menjadi salah satu pendorong utama pertumbuhan ekonomi Malaysia ke depan. Tan mencatat ada sekitar 1,9 miliar Muslim di dunia saat ini yang merupakan sekitar 26 persen dari populasi global.

“Angka ini memberi tahu kita produk halal memiliki potensi besar di pasar global. Saya yakin sektor halal dapat menjadi kontributor yang kuat dan menjadi katalisator melalui berbagai value proposition dalam pemulihan ekonomi global," ujarnya.

 

 

Tan menuturkan industri halal telah merambah di luar sektor makanan meliputi minuman, farmasi, fashion, kosmetik, produk kesehatan, perlengkapan mandi dan alat kesehatan, serta komponen sektor jasa seperti logistik, pemasaran, media cetak dan elektronik dan masih banyak lainnya. Hal terseut ia ungkapkan dalam sesi webinar “Prospek dan Peluang Sertifikasi Halal Pasar Dunia Halal” yang diselenggarakan oleh ACCCIM.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement