Jumat 03 Dec 2021 13:24 WIB

Ekonomi Kerthi akan Tingkatkan Perekonomian Bali 7,4 Persen

Kemiskinan Bali akan turun ke level 0,18 persen dan pengangguran turun ke 0,5 persen.

Sejumlah anggota Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) menanti pengunjung di Desa Wisata Tri Rukun, Kabupaten Boalemo, Gorontalo, Senin (29/11). Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Bappenas memperkirakan transformasi ekonomi Bali yaitu Ekonomi Kerthi Bali menuju Bali era baru akan membuat ekonomi Bali tumbuh rata-rata 7,4 persen setiap tahunnya.
Foto: ANTARA/Adiwinata Solihin/aww.
Sejumlah anggota Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) menanti pengunjung di Desa Wisata Tri Rukun, Kabupaten Boalemo, Gorontalo, Senin (29/11). Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Bappenas memperkirakan transformasi ekonomi Bali yaitu Ekonomi Kerthi Bali menuju Bali era baru akan membuat ekonomi Bali tumbuh rata-rata 7,4 persen setiap tahunnya.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Bappenas memperkirakan transformasi ekonomi Bali yaitu Ekonomi Kerthi Bali menuju Bali era baru akan membuat ekonomi Bali tumbuh rata-rata 7,4 persen setiap tahunnya. Produktivitas diharapkan meningkat.

"Produktivitas tenaga kerja juga diharapkan meningkat hingga empat kali lipat dan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) per kapita akan meningkat hingga delapan kali lipat," kata Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa dalam Peluncuran Peta Jalan Ekonomi Kerthi Bali Menuju Bali Era Baru dan Masterplan Pengembangan Kawasan Pariwisata Ulapan yang dipantau secara daring di Jakarta, Jumat (3/12).

Baca Juga

Selain itu ia memperkirakan tingkat kemiskinan di Pulau Dewata akan turun ke level 0,18 persen dan pengangguran turun ke angka 0,5 persen. Kemudian, akan tercipta kehidupan berkelanjutan yang didukung oleh peningkatan produk hijau dan pekerjaan inklusif, berkat adanya transformasi ekonomi tersebut.

Adapun peta jalan transformasi ekonomi Bali dan masterplan merupakan penerjemahan penugasan dari presiden kepada Bappenas untuk menyusun transformasi ekonomi Indonesia pasca COVID-19. Suharso menilai Bali sebagai barometer Indonesia di mata dunia harus segera pulih dan bangkit, serta harus bertransformasi menjadi Bali era baru, sehingga pihaknya telah menyusun enam strategi besar transformasi ekonomi Bali yang selaras dengan nilai-nilai filosofi kearifan lokal Kerthi Bali.

Keenam strategi tersebut yakni strategi Bali pintar dan sehat, strategi Bali produktif, strategi Bali hijau, strategi Bali terintegrasi, strategi Bali smart island, dan strategi Bali kondusif. Sementara ia mengatakan pengembangan pariwisata berkualitas di Bali akan didukung masterplan dalam mengembangkan tiga zonasi, yaitu zona pengembangan produk wisata berbasis keluhuran warisan budaya Ubud, zona pengembangan produk wisata berbasis budaya keseharian masyarakat Ubud, dan zona pengembangan produk wisata berbasis wisata alam dan petualangan.

"Mudah-mudahan dokumen peta jalan ini dapat direplikasikan oleh provinsi lain untuk mendesain ulang perencanaan jangka panjang pasca pandemi COVID-19 menuju Visi Indonesia Emas 2045," tutup Sunarso.

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement