REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat politik dari Universitas Padjajaran, Kunto Adi Wibowo, menyatakan bahwa Partai Golkar memiliki mesin untuk merebut suara pemilih Joko Widodo (Jokowi) dan Prabowo Subianto demi memenangkan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Menurutnya, mesin tersebut tinggal menunggu internal Partai Golkar untuk dimanfaatkan mendulang suara bagi calon presiden (capres) yang diusung Golkar nantinya.
"Ini pekerjaan yang harusnya bisa dilakukan Golkar karena punya mesin politik besar," ucap Kunto, dalam keterangan persnya, Jumat (3/12).
Kunto menjelaskan bahwa suara pemilih Jokowi di Pilpres 2019 yang dikenal dengan istilah cebong serta suara pemilih Prabowo di Pilpres 2019 yang dikenal dengan istilah kampret harus bisa direbut oleh Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto, bila kelak resmi diusung menjadi capres pada Pilpres 2024.
Menurutnya, salah satu cara merebut suara pemilih Jokowi dan Prabowo ialah dengan menggandeng tokoh yang dekat atau menjadi simbol dua sosok tersebut. Kunto berpendapat, salah tokoh yang bisa membantu merebut suara kelompok pemilih Jokowi ialah Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.
"Asal Airlangga bisa pecah itu ambil suara Prabowo dari kampret, kemudian ambil suara cebong dengan dukungan Jokowi atau meminang Ganjar, itu bisa terjadi," ucap Kunto.