Jumat 03 Dec 2021 14:56 WIB

37 Negara akan Hadiri Konferensi Internasional Zakat

Konferensi ini memperkuat koordinasi program zakat.

Rep: Rossi Handayani/ Red: Ani Nursalikah
37 Negara akan Hadiri Konferensi Internasional Zakat
Foto: Republika/Thoudy Badai
37 Negara akan Hadiri Konferensi Internasional Zakat

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Para pegiat zakat dari 37 negara akan menghadiri Konferensi Internasional ke-10 World Zakat Forum (WZF). Hajatan akbar ini akan diselenggarakan secara daring pada 4-5 Desember 2021. 

"WZF sebagai wadah lembaga zakat dan wakaf global di lebih dari 40 negara, memiliki peran yang sangat strategis dalam menggerakkan lembaga keuangan sosial Islam untuk mempercepat program zakat dan wakaf dalam menyikapi pemulihan ekonomi global," kata Sekretaris Jenderal WZF Zainulbahar Noor dalam keterangan tertulisnya kepada Republika.co.id, Jumat (3/12)

Baca Juga

Zainul mengatakan, di masa pandemi dan proses pemulihan, tak dapat dipungkiri bahwa sektor keuangan sosial Islam, seperti zakat dan wakaf, memiliki kontribusi yang signifikan dalam membantu pengambil kebijakan. Ini untuk mempercepat proses pemulihan ekonomi melalui berbagai program darurat serta program pemberdayaan yang efektif bagi masyarakat. 

Zainul memaparkan, konferensi yang mengangkat tema "Strengthening Zakat and Waqf Synergy in the Post Covid-19 Economic Recovery" akan dibuka Wakil Presiden Prof. KH. Ma'ruf Amin disaksikan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, dan Ketua BAZNAS Prof. KH. Noor Achmad.  

Zainul menyebutkan nama beberapa pembicara kunci, yaitu Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani, Resident Representative IsDB Group Regional Hub Indonesia Salah Jelassi, dan Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo. Dia mengatakan, WZF ke-10 hadir untuk memperkuat koordinasi program zakat dan wakaf yang akan dilaksanakan untuk mendukung fase pemulihan pada tahun berikutnya.

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement