Jumat 03 Dec 2021 16:21 WIB

Pengamat: Ridwan Kamil Sulit Diusung Parpol Menengah Atas

Pengamat menilai sulit bagi Ridwan Kamil diusung Capres dari Parpol menengah atas.

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Bayu Hermawan
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil
Foto: Tangkapan layar Zoom
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO), Dedi Kurnia Syah, menanggapi soal rencana Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil bergabung ke partai politik (parpol) tahun depan. Melihat peta politik saat ini, Dedi menilai sulit bagi Ridwan untuk diusung sebagai calon presiden (capres) mengingat hampir semua parpol kelas menengah atas telah miliki tokoh potensial dalam wacana kepemimpinan nasional.

"Mungkin hanya Nasdem yang belum punya tokoh konfirm dalam tataran nasional," kata Dedi kepada Republika.co.id, Jumat (3/12).

Baca Juga

Melihat kondisi itu, Dedi menilai Ridwan Kamil bisa menimbang berebut peluang di Partai Nasdem. Namun demikian  Ridwan Kamil harus siap bertarung dengan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan yang sama-sama tidak berpartai.

Sebelumnya pria yang akrab disapa Kang Emil itu mengatakan bahwa dirinya mengambil prinsip politik jalan tengah. Emil mengatakan keputusan memilih politik jalan tengah agar ia bisa diterima masyarakat. 

Menanggapi itu, Dedi menilai politik jalan tengah itu mestinya tidak ada. Pernyataan tersebut dianggap hanya antusiasme Ridwan Kamil sebagai tokoh populer yang menerka adanya jalan tengah dalam politik. 

"Kecuali, jika ia mendirikan Parpol sendiri, masih mungkin membangun corak politiknya sendiri," ungkapnya.

Diketahui Ridwan Kamil menyatakan bahwa dirinya siap masuk partai politik (Parpol) pada tahun depan. Ridwan Kamil tak menyebut secara jelas parpol mana yang akan dipilih, namun yang pasti parpol tersebut memiliki citra pancasilais. 

Pria yang akrab disapa Kang Emil itu mengaku cukup tahu diri jika tidak ada partai yang mengusung, rencana politiknya cuma melanjutkan ke Pilgub Jabar. "Tapi, tahun depan saya akan masuk parpol. Saya belum tahu. Yang pasti paling pancasilais, saya di situ," kata Emil dalam diskusi Fisipol Leadership Forum: Road to 2024 yang digelar Fisipol Universitas Gadjah Mada (UGM), Kamis (2/12). 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement