Jumat 03 Dec 2021 18:28 WIB

BNI Asset Management Luncurkan Reksa Dana BNI 30G

Reksa Dana BNI 30G terdiri dari kumpulan saham 30 emiten kapitalis besar dan medium

Head of Investment & Research BNI Asset Management Yekti Dewanti berbincang bersama Business Strategic and Corporate Secretary BNI Asset Management Devandra Harahap dan disaksikan oleh Kepala Divisi Riset BEI Verdi Ikhwan dan Head of Equity Investment BNI Asset Management Jefrix Kosiady dalam Virtual Launch BNI 30G, Jumat (3/11/2021).
Foto: BNI
Head of Investment & Research BNI Asset Management Yekti Dewanti berbincang bersama Business Strategic and Corporate Secretary BNI Asset Management Devandra Harahap dan disaksikan oleh Kepala Divisi Riset BEI Verdi Ikhwan dan Head of Equity Investment BNI Asset Management Jefrix Kosiady dalam Virtual Launch BNI 30G, Jumat (3/11/2021).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Harapan pada recovery ekonomi Indonesia pascapandemi memberi angin segar potensi pemulihan berbagai sektor dunia usaha sehingga memicu apresiasi IHSG di penghujung tahun 2021.

Laju pertumbuhan ekonomi nasional di akhir tahun 2021 masih terhitung moderat, tetapi investor sudah melihat prospek recovery di tahun 2022 ke depan akan semakin cerah dan potensi mendorong pertumbuhan indeks saham IHSG yang lebih baik dibandingkan tahun ini.

Baca Juga

 

Adapun, minat berinvestasi juga meningkat pesat di masa pandemi, tercermin dari data KSEI mengenai investor Reksa Dana yang tumbuh tajam dari 1,78 juta di akhir tahun 2019 menjadi 3,88 juta di akhir tahun 2020 dan naik terus mencapai 6,76 juta di akhir Oktober 2021 (tumbuh 74,15 persen). Bahkan, menariknya sekitar 50 persen dari investor baru tersebut berasal dari kalangan milenial.

 

Pertumbuhan investor kalangan milenial tersebut tak lepas dari pertumbuhan platform digital agen penjual Reksa Dana, maraknya edukasi investasi di sosial media serta semakin beragam kebutuhan investor millennial yang ingin memiliki produk investasi yang simple.

Oleh karena itu, BNI Asset Management (BNI-AM) melihat peluang tersebut dan mencoba mengambil kesempatan untuk memenuhi kebutuhan investor akan instrumen investasi berbasis saham yang menantang namun tetap terukur risikonya.

Dalam acara Virtual Launch and Talk Show BNI 30G, Direktur Keuangan BNI Novita Widya Anggraini berpandangan bahwa meningkatnya minat investasi, baik dari investor retail maupun institusi merupakan peluang bagi BNI Group untuk mengembangkan produk baru yang sesuai dengan ekspektasi mereka, yaitu produk baru yang menantang namun sesuai dengan risk appetite mereka.

"Sebagaimana harapan investor, produk baru yang kami luncurkan ini sangat challenging namun tetap terukur risikonya sehingga sesuai untuk investor pemula maupun investor yang sudah pengalaman, bahkan cocok pula untuk investor Institusi seperti dana pensiun," sebut Novita, Jumat (3/12).

Pada kesempatan tersebut, Presiden Direktur BNI Asset Management Putut Endro Andanawarih menuturkan pemulihan ekonomi pascakrisis pandemi Covid-19 mendorong pertumbuhan indeks saham di penghujung tahun 2021 terutama untuk saham-saham indeks IDX Growth 30 yang diprediksi dapat membukukan pertumbuhan tertinggi dibandingkan saham - saham pada indeks lainnya.

"Oleh karenanya hari ini kami menerbitkan Reksa Dana Indeks BNI-AM Indeks IDX Growth 30 dengan call name Reksa Dana BNI 30G. Reksa Dana BNI 30G adalah Reksa Dana dengan underlying saham yang termasuk dalam indeks IDX Growth 30 yang terdiri dari kumpulan saham-saham 30 emiten kapitalisasi besar dan medium yang mempunyai pertumbuhan tertinggi di Bursa Efek Indonesia. Sebagai Reksa Dana indeks, BNI 30G mereplikasikan kinerja indeks IDX Growth 30," demikian paparan Putut dalam siaran persnya.

 

Putut menambahkan tujuan dibentuknya Reksa Dana BNI 30G adalah sebagai alternatif pilihan bagi investor yang menginginkan reksa dana saham dengan return yang menantang namun mempunyai risiko terukur.

"Harapan kami Reksa Dana BNI 30G menjadi jawaban dari para Investor, yang diuntungkan karena dengan biaya pengelolaan yang terjangkau dapat memiliki 30 saham kapitalisasi besar dengan pertumbuhan tinggi, gampang di monitor, dan murah," ujarnya.

 

Tanggapan positif para investor terhadap Reksa Dana BNI-AM Indeks IDX30 (BNI30), dan produk reksadana lainnya di BNI Asset Management seperti BNI-AM Nusantara ETF MSCI Indonesia (XBNI) dan BNI-AM ETF MSCI ESG Leader Indonesia (XBES) menyebutkan bahwa jenis reksadana tersebut mudah di monitor, dan lebih transparan.

Ketiga reksadana tersebut juga tergolong likuid, minim kesalahan dalam melakukan stock picking, dan biaya reksa dana yang relatif lebih rendah, sehingga sesuai kebutuhan dan profil risiko investor.

 

Puput menambahkan di akhir2021 BNI-AM juga akan menambahkan varian produk Reksa Dana baru dengan meluncurkan Reksa Dana yang tetap mengedepankan 30 saham pilihan bursa karena kumpulan saham tersebut memiliki kapitalisasi besar, likuiditas perdagangan yang tinggi dan meniru kinerja IDX Growth 30.

 

“Kesuksesan penjualan Reksa Dana BNI-AM Indeks IDX30 (BNI30), BNI-AM Nusantara ETF MSCI INDONESIA (XBNI), BNI-AM ETF MSCI ESG Leader Indonesia (XBES) mendorong kami untuk menambahkan varian produk baru dengan meluncurkan produk Reksa Dana yang tetap mengedepankan 30 saham pilihan bursa karena kumpulan saham tersebut memiliki kapitalisasi besar dan likuiditas perdagangan yang tinggi,” kata Putut.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement