REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil (RK), pertimbangkan gabung partai politik tahun depan. Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia, Adi Prayitno, menilai langkah tersebut dinilai realistis.
"RK mulai realistis bahwa untuk bisa maju pilpres 2024 butuh kendaraan parpol," kata Adi kepada Republika.co.id, Jumat (3/12).
Adi menyebut untuk maju pilpres, Ridwan Kamil tidak cukup hanya mengandalkan elektabilitas yang ia miliki. Apalagi elektabilitas Ridwan Kamil masih belum masuk tiga besar, sehingga posisi tawarnya masih sangat rentan ke depan.
"Dengan bergabung parpol setidaknya RK kian diperhitungnya. Satu sisi punya elektabilitas plus dukungan parpol," ucapnya.
Kendati demikian, Adi menilai langkah Ridwan Kamil tersebut masih akan dihadapkan persoalan. Sebab sejauh ini belum terlihat ada parpol yang mau memberikan karpet merah pencapresan ke Ridwan Kamil.
"Semua partai terlihat ingin majukan ketum atau elit mereka masing-masing. Kalau sekedar gabung partai jadi pengurus biasa, mungkin semua partai welcome, tapi jika niat gabung partai ingin diusung capres, tentu tak mudah" jelasnya.
Menurutnya wajar jika Ridwan Kamil mengincar partai nasionalis. Hal tersebut lantaran partai nasionalis mayoritas peringkatnya papan tengah ke atas, sementara partai Islam cenderung menengah ke bawah levelnya.
"Pertimbangannya pragmatis tentunya bukan ideal lideologis," tuturnya.