REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Kementerian PPN/Bappenas meluncurkan Peta Jalan Ekonomi Kerthi Bali Menuju Bali Era Baru: Hijau, Tangguh, dan Sejahtera serta Master Plan Pengembangan Kawasan Pariwisata Ubud, Tegallalang, dan Payangan (Ulapan) pada Jumat (3/12). Peta jalan ini merupakan upaya strategis mewujudkan transformasi ekonomi Bali.
Presiden Joko Widodo, dalam sambutan saat peluncuran itu, menyebutkan tiga hal yang menjadi catatan dalam pembangunan Bali. Pertama, diversifikasi ekonomi yang meliputi pariwisata hingga pertanian. Kedua, paradigma dan tata kelola pariwisata harus memprioritaskan kesehatan dan keamanan.
Ketiga, pariwisata Bali bertransformasi dari mass tourism menjadi green tourism serta quality tourism. Mengusung pariwisata berbasis sosial, budaya, dan lingkungan, mewujudkan harmoni dan memuliakan alam.
"Semangat memuliakan alam, manusia, dan budaya, harus kita teruskan untuk menyongsong masa depan dan kita memiliki komitmen yang kuat untuk menerapkan green economy, ekonomi hijau. Ini kekuatan Bali, kekuatan Indonesia," ujar Presiden.
Peluncuran peta jalan dan master plan ini merupakan bentuk penerjemahan arahan Presiden kepada Kementerian PPN/Bappenas untuk menyusun Redesain Transformasi Ekonomi Indonesia sebagai bagian penting dari agenda pembangunan Indonesia. Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa mengatakan pemulihan dan transformasi ekonomi Bali menjadi krusial, mengingat peran Bali sebagai barometer pariwisata Indonesia di mata dunia.
"Dokumen ini diharapkan dapat membantu Bali untuk pulih dan tumbuh cepat, berlandaskan nilai-nilai kearifan lokal Sad Kerthi dan semangat Tri Hita Karana," ujar Suharso.
Dengan transformasi ekonomi ini, produktivitas tenaga kerja di Bali akan meningkat hingga empat kali lipat dan ekonomi tumbuh rata-rata 7,4 persen. PDRB per kapita akan meningkat hingga delapan kali lipat, tingkat kemiskinan menurun 0,18 persen, serta tingkat pengangguran menurun ke level 0,50 persen. "Nanti akan tercipta sustainable living yang didukung peningkatan produk hijau dan green jobs,” kata Suharso.
Semua sasaran itu dicapai melalui enam strategi besar Transformasi Ekonomi Bali, yakni Bali Pintar dan Sehat, Bali Produktif, Bali Hijau, Bali Terintegrasi, Bali Smart Island, serta Bali Kondusif. "Saya berharap dokumen peta jalan ini dapat direplikasi provinsi lain untuk mendesain ulang perencanaan jangka panjang pascapandemi Covid-19, menuju Visi Indonesia Emas 2045," ujar Suharso.