REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sentra vaksinasi yang didirikan Yayasan Upaya Indonesia Damai atau yang juga dikenal sebagai United in Diversity (UID) dan Yayasan Indonesia Untuk Semua (YIUS) di provinsi Kalimantan Tengah awal Desember (01/12) telah melampaui target sasarannya. Yakni, dengan pencapaian 51.000 lebih akseptor.
Kegiatan vaksinasi massal yang diselenggarakan kedua yayasan tersebut yang didukung oleh Gajah Tunggal, PT Indo Muro Kencana, dan PT Kasongan Bumi Kencana semula ditargetkan mencakup 50 ribu warga di 9 kabupaten, yang terbagi pada 65 kecamatan. Secara keseluruhan UID-YIUS telah membangun 244 titik sentra vaksinasi di Provinsi Kalimantan Tengah.
Program sentra vaksinasi yang mengusung semboyan "Dukung Indonesia Pulih" yang kegiatannya di Kalimantan Tengah berlangsung sejak 2 November 2021 itu berkolaborasi dengan pemerintah daerah setempat, dinas kesehatan dan pusat-pusat kesehatan masyarakat, serta TNI dan Polri. Cakupannya meliputi kabupaten kabupaten: Kapuas, Murung Raya, Kotawaringin Barat, Barito Timur, Katingan, Barito Utara, Seruyan, Gunung Mas, dan Pulang Pisau.
Bupati Gunung Mas, Jaya Samaya Monong, ketika meninjau sentra vaksinasi UID-YIUS di kecamatan Manuhing Raya menyatakan bahwa kegiatan vaksinasi tersebut sebagai "wujud dari program kami beberapa waktu yang lalu bahwa Gunung Mas harus merdeka dari Covid-19".
Bupati Jaya Samaya Monong menyampaikan terima kasih kepada Gajah Tunggal dan United in Diversity atas bantuan dan dukungan vaksinasi Covid-19 bagi warganya. Ia pun mengapresiasi usaha dan kerja keras para tenaga kesehatan dan vaksinator dalam mendukung percepatan vaksinasi Covid-19 kepada masyarakat luas demi terwujudnya herd immunity.
Handaka Santosa yang mewakili United in Diversity mengemukakan bahwa gerakan "Dukung Indonesia Pulih" ini merupakan wujud dari komitmen yayasannya dan Gajah Tunggal untuk mendukung upaya pemerintah dalam menanggulangi ancaman Covid-19.
"Kami ingin ikut membantu pencapaian vaksinasi 2 juta warga setiap hari agar sesegera mungkin Indonesia menutup Covid-19 sebagai sejarah. Kami memilih Kalimantan karena melihat peta persebaran capaian vaksinasi di sini yang memang masih rendah", ujarnya.
Sekretaris Yayasan Indonesia Untuk Semua, Fenty Noverita menyampaikan penghargaan dan rasa bangganya kepada pemerintah provinsi, dinas kesehatan provinsi mau pun dinas-dinas kesehatan kabupaten dan Puskesmas yang tanggap, aktif berkoordinasi dan saling bahu membahu lintas sektor dalam penyiapan dan pelaksanaan kegiatan vaksinasi massal ini.
Fenty Noverita memuji para tenaga kesehatan dan vaksinator yang tangguh dan ulet menghadapi tantangan alam yang berat dan jarak lokasi yang satu sama lainnya berjauhan. Mereka ada yang terpaksa berjalan kaki apabila transportasi ke beberapa lokasi terhambat oleh banjir dan jalan berlumpur sehabis hujan.
Beberapa lokasi juga ditempuh dengan perahu kelotok, sampan atau rakit menyusur atau menyeberangi sungai. "Sentra vaksinasi disana yang sulit dijangkau oleh masyarakat juga menjadi tantangan. Sehingga kami sampai harus mendatangi door to door. Namun lelah itu telah berbuah, saat ini kami terus mencapai target yang lebih lagi", ujarnya.
Pendirian sentra-sentra vaksinasi UID dan YIUS telah berlangsung sejak awal September yang ditujukan ke berbagai kota di Jawa, Bali, Sumatera dan Kalimantan demi lebih mendekatkan pelayanan vaksinasi ke tengah-tengah lingkungan warga. Penyelenggaraan sentra vaksinasi UID-YIUS di Kalimantan Tengah ini berjalan paralel dengan kegiatan yang sama yang tengah berlangsung di Kabupaten Kotabaru di Kalimantan Selatan dan di 5 kabupaten/kota di Kalimantan Timur. Serta di Jakarta, Karawang, Tangerang, Grobogan. Baik untuk vaksinasi dosis-1 mau pun dosis-2.