Sabtu 04 Dec 2021 11:47 WIB

Paksa Tunarungu Bicara, Mensos Risma Dibela PDIP

PDIP membela Mensos Risma dari kritikan usai paksa tunarungu bicara.

Rep: Rizkyan Adiyudha/ Red: Bayu Hermawan
Menteri Sosial Tri Rismaharini (kedua dari kiri) dalam acara peringatan Hari Disabilitas Internasional 2021 di kantor Kementerian Sosial, Jakarta, Rabu (1/12).
Foto: Humas Kemensos
Menteri Sosial Tri Rismaharini (kedua dari kiri) dalam acara peringatan Hari Disabilitas Internasional 2021 di kantor Kementerian Sosial, Jakarta, Rabu (1/12).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) membela Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini yang dikritik karena meminta anak disabilitas tuna rungu agar berbicara. Partai berlogo kepala banteng moncong putih itu mengatakan bahwa rekam jejak Risma dalam memperjuangkan difabel terlihat jelas dengan banyak bukti.

"Apa yang dilakukan Ibu Risma adalah agar mereka mampu mengungkapkan seluruh ekspresinya dan kemudian menjadi sempurna karena karya dan daya ciptanya, tentu tak perlu diragukan," kata Sekretaris Jendral PDIP, Hasto Kristiyanto dalam keterangan, Sabtu (4/12).

Baca Juga

Hasto menegaskan, kritikan dan apa yang terjadi pada momen penghargaan lelang lukisan itu hanyalah miskomunikasi saja. Dia mengajak semua pihak melihat kembali seluruh rekam jejak kepemimpinan mantan wali kota Surabaya tersebut.

Dia mengatakan, Risma terus mengedepankan semangat kemanusiaan yang berkeadilan. Menurutnya, Risma mampu mengangkat difabel pada posisi sebagai warga negara Indonesia yang bisa berprestasi.

"Selama ini Ibu Risma dikenal publik telah mengangkat mereka setara, dengan membangun mereka agar memiliki semangat juang," katanya.

Hasto menegaskan, perlakuan yang setara lebih penting daripada dikasihani. Dia mengatakan, perlakuan setara memberi motivasi untuk menjadi warga yang bangga dan justru mengangkat mereka hingga mampu menciptakan daya lebih dibanding yang lain.

Sebelumnya, pernyataan ini merespons sebagian pihak yang mencibir Risma karena meminta anak disabilitas tuna rungu agar berbicara. Hal itu terjadi saat menggelar acara lelang lukisan anak-anak penyandang disabilitas pada Kamis (2/12) lalu.

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement