REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelatih Everton Rafa Benitez membela habis anak-anak asuhnya di tengah tekanan berat tanpa kemenangan dalam delapan pertandingan terakhir di Liga Primer Inggris. Ia menyebut penurunan performa anak asuhnya bukan karena kurangnya komitmen.
Namun demikian, Benitez, meminta para pemain Everton tetap bersatu dan bahu membahu menghadapi pertandingan yang masih tersisa. Kekalahan 1-4 pada Rabu (1/12) lalu oleh rival lokal, Liverpool, membuat daftar kekalahan Everton semakin panjang menjadi tiga kali berturut-turut. Ini juga kekalahan keenam dalam tujuh pertandingan terakhir Everton hingga menambah tekanan bagi Benitez.
Everton kini terpuruk di urutan 14 klasemen sementara Liga Primer Inggris. Pelatih asal Spanyol itu diprediksi bakal menjadi pelatih tim papan atas berikutnya yang segera dipecat. Meski pria berusia 61 tahun itu menyarankan klubnya meningkatkan kualitas skuad di jendela transfer pada Januari 2022 untuk menahan keterpurukan.
"Sekarang saatnya kami semua harus bersatu, memasuki Januari dalam posisi terbaik yang kami bisa. Anda bisa mengeluh tentang kesalahan kami, kualitas, atau hal-hal seperti itu, tapi bukan komitmen. Kami harus bekerja sangat keras," kata Benitez dilansir Reuters, Sabtu (4/12). "Mengapa saya masih berpandangan positif? Karena kami melakukannya di awal. Anda tidak bisa menjadi pelatih yang buruk atau bagus hanya dalam satu pekan."
Everton akan menghadapi ujian sulit saat melawan Arsenal yang berada di posisi kelima pada Senin (6/12). Arsenal besutan Mikel Arteta sedang berusaha melupakan kekalahan 2-3 dari Manchester United pada pertengahan pekan lalu.
Bek Everton Yerry Mina, yang telah absen sejak Oktober karena cedera otot paha, dan penyerang Salomon Rondon sudah bisa dimainkan. Sementara striker Dominic Calvert-Lewin masih harus menepi dua pekan lagi, sebelum bisa dimainkan setelah mengalami masalah paha depan.