Sabtu 04 Dec 2021 18:14 WIB

Dampak Erupsi Semeru, Listrik di Kecamatan Pronojiwo Padam

Kec Pronojiwo gelap gulita akibat kabut abu vulkanik Semeru dan pemadaman listrik.

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Reiny Dwinanda
Salah satu wilayah di Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang ikut terdampak erupsi Gunung Semeru, Sabtu (4/12).
Foto: BPBD Lumajang
Salah satu wilayah di Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang ikut terdampak erupsi Gunung Semeru, Sabtu (4/12).

REPUBLIKA.CO.ID, LUMAJANG -- Erupsi Gunung Semeru telah menimbulkan dampak di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur (Jatim). Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang, Wawan Hadi mengonfirmasikan telah terjadi hujan abu dan listrik padam di Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, Sabtu (4/12).

"Betul karena lampu padam, saat ini kami mengirim genset untuk Pos Pengamatan Gunung Semeru di Sawur. Selain lampu padam, juga ada kabut," ucap Wawan saat dihubungi wartawan, Sabtu (4/12).

Baca Juga

Sementara itu, Plt Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari mengatakan, Gunung Semeru mengalami peningkatan aktivitas vulkanik yang ditunjukkan dengan terjadinya guguran awan panas. Guguran ini dilaporkan mengarah ke Besuk Kobokan, Desa Supit Urang, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Sabtu (4/12) pukul 15.20 WIB.

Menurut Muhari, Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Gunung Semeru di Pos Gunung Sawur, Dusun Poncosumo, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro telah melaporkan adanya getaran banjir lahar. Guguran awan panas itu terjadi mulai pukul 14.47 WIB dengan amplitudo maksimal 20 milimeter.

Pada pukul 15.10 WIB, PPGA Pos Gunung Sawur melaporkan visual abu vulkanik dari guguran awan panas sangat jelas. Hal tersebut teramati mengarah ke Besuk Kobokan dan beraroma belerang.

"Selain itu, laporan visual dari beberapa titik lokasi juga mengalami kegelapan akibat kabut dari abu vulkanik," jelasnya.

Berdasarkan laporan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), guguran lava pijar teramati dengan jarak luncur kurang lebih 500 hingga 800 meter. Pusat gugurannya berada kurang lebih 500 meter di bawah kawah.

Sebagai respons cepat dari adanya kejadian guguran awan panas tersebut, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang telah mengeluarkan imbauan kepada masyarakat dan para penambang untuk tidak beraktivitas di sepajang Daerah Aliran Sungai (DAS) Mujur dan Curah Kobokan. Anggota BPBD Kabupaten Lumajang bersama tim gabungan lainnya juga sudah menuju lokasi kejadian di sektor Candipuro-Pronojiwo untuk melakukan pemantauan.

Mereka melakukan kaji cepat, pendataan, evakuasi, dan tindakan lainnya. Selanjutnya, tim BPBD Kabupaten Lumajang saat ini juga tengah mengupayakan untuk mendirikan titik pengungsian sektoral di Lapangan Kamarkajang, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang.

Muhari mengatakan, hingga saat ini belum ada laporan mengenai jatuhnya korban jiwa. Visual Gunung Semeru juga dilaporkan masih tertutup kabut disertai hujan dengan intensitas sedang.

"Sementara itu kerugian materiel dan dampak lainnya dari erupsi Gunung Semeru masih dalam pendataan," kata dia.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement