REPUBLIKA.CO.ID, IDLIB -- Serangan pesawat tak berawak Amerika Serikat (AS) di Idlib selatan, Suriah, menewaskan satu orang. Sementara enam orang lainnya mengalami luka.
Menurut laporan Al-Araby Al-Jadeed yang dilansir laman Mehr News, Sabtu (4/12), sebuah pesawat tak berawak Amerika Serikat itu menembakkan rudal ke seorang pria yang tengah mengendarai motor. Pria tersebut langsung tewas.
Selain itu, sebuah mobil yang membawa enam anggota keluarga yang berada di dekat sepeda motor itu terbakar akibat ledakan rudal yang ditembakkan dari drone. Semua penumpangnya pun terluka.
Amerika Serikat telah dikerahkan di beberapa bagian Suriah dengan dalih memerangi ISIS. Namun pemerintah Damaskus telah menyerukan penarikan Amerika Serikat, dan menyebut kehadirannya di Suriah adalah ilegal.
Pada Jumat (3/12), Komando Pusat Amerika Serikat di Suriah meluncurkan penyelidikan dari serangan pesawat tak berawak Amerika Serikat terhadap seorang pemimpin senior Al Qaeda di barat laut Suriah yang mungkin menewaskan warga sipil.
Kapten Bill Urban mengatakan, serangan di Idlib sebelumnya dilakukan oleh MQ-9 Reaper menargetkan pemimpin dan perencana senior Al Qaeda.
Nama target tidak dirilis, meskipun dia mengatakan serangan terhadap pemimpin itu akan mengganggu operasi Al Qaeda dan kemampuan mereka untuk merencanakan serangan. Tinjauan awal serangan menunjukkan kemungkinan korban sipil.
"Kami membenci hilangnya nyawa tak berdosa dan mengambil semua tindakan yang mungkin untuk mencegahnya," kata Urban dikutip laman CNN.
"Kemungkinan korban sipil segera dilaporkan sendiri ke Komando Pusat Amerika Serikat. Kami sedang memulai penyelidikan penuh atas tuduhan tersebut dan akan merilis hasilnya bila perlu," ujarnya menambahkan.