In Picture: Perajin Kerupuk Lempeng di Madiun
Red: Mohamad Amin Madani

Perajin mengentas kerupuk lempeng mentah setelah penjemuran di Desa Blimbing, Dolopo, Kabupaten Madiun, Jawa Timur, Sabtu (4/12/2021). Produksi kerupuk lempeng mentah berbahan pokok tepung terigu dan tepung kanji tersebut mencapai 1,5 kuintal per hari dan dijual seharga Rp35 ribu per kemasan berisi 2,5 kilogram. | Foto: ANTARA/SISWOWIDODO

Perajin mengentas kerupuk lempeng mentah setelah penjemuran di Desa Blimbing, Dolopo, Kabupaten Madiun, Jawa Timur, Sabtu (4/12/2021). Produksi kerupuk lempeng mentah berbahan pokok tepung terigu dan tepung kanji tersebut mencapai 1,5 kuintal per hari dan dijual seharga Rp35 ribu per kemasan berisi 2,5 kilogram. | Foto: ANTARA/SISWOWIDODO
REPUBLIKA.CO.ID,MADIUN -- Perajin mengentas kerupuk lempeng mentah setelah penjemuran di Desa Blimbing, Dolopo, Kabupaten Madiun, Jawa Timur, Sabtu (4/12/2021).
Produksi kerupuk lempeng mentah berbahan pokok tepung terigu dan tepung kanji tersebut mencapai 1,5 kuintal per hari dan dijual seharga Rp35 ribu per kemasan berisi 2,5 kilogram.
sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...