Ahad 05 Dec 2021 07:25 WIB

Banjir Rob Rendam Rumah Warga di Mamuju

Banjir kali ini tidak terlalu tinggi namun tetap merendam pemukiman warga.

Red: Dwi Murdaningsih
Seorang anak menerobos jalan saat banjir rob.  ilustrasi. Banjir rob akibat air laut pasang merendam permukiman di Kelurahan Binanga yang terletak di pesisir Kota Mamuju Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar).
Foto: ANTARA/Wahdi Septiawan
Seorang anak menerobos jalan saat banjir rob. ilustrasi. Banjir rob akibat air laut pasang merendam permukiman di Kelurahan Binanga yang terletak di pesisir Kota Mamuju Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar).

REPUBLIKA.CO.ID, MAMUJU --  Banjir rob akibat air laut pasang merendam permukiman di Kelurahan Binanga yang terletak di pesisir Kota Mamuju Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar)."Banjir rob yang terjadi kali ini tidak seperti bulan sebelumnya, banjir rob kali ini tidak terlalu tinggi namun tetap merendam pemukiman warga," kata Yahya salah seorang warga Mamuju, Sabtu (4/12) malam.

Ia mengatakan, banjir rob yang melanda Mamuju membuat masyarakat cemas karena bersamaan dengan hujan deras yang turun. Mereka khawatir khawatir ketika sungai meluap dan air pasang, air akan semakin tinggi merendam pemukiman warga.

Baca Juga

Ia mengatakan, masyarakat mengungsikan barangnya ke tempat yang lebih tinggi karena khawatir terendam banjir rob tersebut yang bisa membuat masyarakat mengalami kerugian.Menurut dia, sebulan sebelumnya permukiman warga di Kelurahan Binangn Kecamatan Mamuju hingga Kelurahan Karema, Kecamatan Simboro juga terendam banjir rob hingga setinggi lutut orang dewasa.

"Banjir laut pasang dari perairan Sulawesi ini merendam separuh permukiman warga yang umumnya berprofesi sebagai nelayan di pesisir pantai di lingkungan Kelurahan Karema, Kota Mamuju," ujarnya.

Banjir rob tersebut kata dia, merendam rumah sakit Bhayangkara sehingga pelayanan medis dirumah sakit itu menjadi terganggu."Air laut pasang juga terjadi tiga tahun lalu, namun banjir rob tahun cukup parah dibandingkan sebelumnya, dan banjir rob ini patut diwaspadai karena berpotensi masih terjadi hingga tiga hari ke depan," katanya.

Haerul warga lainnya mengatakan, gelombang pasang air laut tahun ini mampu melewati jalan arteri kota Mamuju dan sejumlah sungai. Akibatnya, air laut merendam separuh permukiman warga dan juga rumah sakit Bayangkara yang terletak di kelurahan Simbori Mamuju. Ia berharap, tanggul penahan air laut dipasang pemerintah supaya banjir rob tidak lagi menggenangi permukiman warga sekitar pesisir Kota Mamuju.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement