Ahad 05 Dec 2021 07:55 WIB

Kala Kawah Jonggring Saloko 'Marah' dan Bergemuruh

Semeru dengan seluruh pesona yang selalu memukau tetap harus diwaspadai.

Red: Agus Yulianto
Penari mementaskan 'Tari Mahameru' saat pertunjukan eksotika Bromo di lautan pasir kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, Probolinggo, Jawa Timur.
Foto: Antara/Zabur Karuru
Penari mementaskan 'Tari Mahameru' saat pertunjukan eksotika Bromo di lautan pasir kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, Probolinggo, Jawa Timur.

REPUBLIKA.CO.ID, Semeru, gunung dengan ketinggian mencapai 3.676 meter di permukaan laut (mdpl) yang terletak di Kabupaten Lumajang dan Kabupaten Malang, Jawa Timur, menyimpan sejuta pesona sebagai gunung tertinggi di Pulau Jawa. Gunung Semeru yang merupakan gunung berapi kerucut itu memiliki puncak yang dikenal dengan sebutan 'Mahameru' dan kawah berjuluk Jonggring Saloko. 

Semeru, memiliki daya tarik yang tiada duanya di Indonesia, khususnya bagi para pendaki. Semeru yang berada di dalam kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, selama ini, selalu mencuri perhatian bagi setiap orang yang melihatnya.

Pesona dan kegagahan Semeru, bagai menyajikan sejuta keindahaan, sekaligus potensi bahaya. Gunung Semeru, tidak hanya mencuri perhatian jika dilihat dari kejauhan. Para pendaki banyak yang berkeinginan untuk menaklukkan gunung tertinggi ketiga di Indonesia itu dan mendapatkan pengalaman yang tidak terlupakan seumur hidup mereka.

Pendakian ke Gunung Semeru memang membutuhkan usaha yang tidak mudah. Namun, seluruh keringat yang keluar dari tubuh para pendaki, dibayar dengan panorama alam yang sempurna. Perjalanan untuk menaklukkan sang raksasa di Pulau Jawa itu akan diselingi dengan pesona sejumlah danau yang seolah melengkapi bentang alam itu. 

Ranu Kumbolo, merupakan salah satu danau yang menjadi ikon di Gunung Semeru. Danau cantik yang seolah menjadi pelepas dahaga itu, berada pada ketinggian 2.389 mdpl. Danau itu menjadi salah satu tempat yang akan disinggahi para pendaki untuk menyatu dengan alam dan merasakan dinginnya pelukan Semeru.

Terlepas dari semua keindahan dan kemegahan Gunung Semeru, sang raksasa itu, juga menyimpan sejumlah potensi bahaya yang mengancam. Di Puncak Mahameru, para pendaki tidak disarankan untuk menuju Kawah Jonggring Saloko karena adanya gas beracun.

Ancaman dan potensi bahaya yang tersimpan di Gunung Semeru, tidak hanya mengintai para pendaki. Namun, juga masyarakat yang tinggal di sekitar gunung tersebut, hidup berdampingan dengan salah satu gunung berapi aktif di Indonesia itu.

 

photo
Jalur pendakian dari Mahameru. - (Republika/Erik Purnama Putra)

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement