REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua DPR Puan Maharani masuk dalam kandidat calon presiden dan calon wakil presiden dan disebut menjadi kandidat terkuat pada Pilpres 2024. Bersama sejumlah nama seperti Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono, Puan disebut masuk dalam tiga pasangan capres-cawapres terkuat.
Direktur Eksekutif New Indonesia Research & Consulting Andreas Nuryono mengatakan, dalam hasil survei, Puan disebut paling kuat jika dipasangkan bersama Menhan Prabowo Subianto. Sementara Ridwan Kamil dipasangkan dengan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. "Anies Baswedan berpasangan dengan Agus Harimurti Yudhoyono," kata Andreas.
New Indonesia Research & Consulting melakukan simulasi dengan memasangkan tiga capres terkuat yakni Ganjar, Prabowo dan Anies Baswedan. Ketiganya berpasangan dengan enam nama yang memiliki peluang kuat maju sebagai calon wakil presiden.
Keenam nama tersebut yakni Puan Maharani, Ridwan Kamil, Agus Harimurti Yudhoyono, Sandiaga Uno, Erick Thohir dan Airlangga Hartarto. Hasilnya, pasangan Prabowo-Puan mendapat dukungan terbesar 50,3 persen dibandingkan jika berpasangan dengan nama-nama yang lain.
Pasangan kuat lainnya ialah Ganjar-Ridwan Kamil 45,4 persen dan Anies- Agus Harimurti Yudhoyono 34,3 persen. Menurut Andreas, pasangan Prabowo-Puan merepresentasikan poros koalisi dua partai politik besar yaitu PDIP dan Gerindra. Sedangkan Anies-AHY berpeluang didukung oleh poros NasDem yang dikomandoi oleh Surya Paloh.
"Kuatnya dukungan publik terhadap Prabowo-Puan dan Anies-AHY memperlihatkan mulai terbangunnya dua poros utama," kata dia.
Sementara itu, pasangan Ganjar-Ridwan Kamil berpeluang didukung oleh partai-partai lain yang belum tergabung dalam kedua poros tersebut. Pasangan lain yang potensial ialah Ganjar-Erick yang memiliki elektabilitas 30,1 persen dan Prabowo-Sandi 21,3 persen.
Pasangan lain dengan Anies relatif lebih tersebar dan angka tidak tahu atau tidak menjawab paling tinggi 10,7 persen. Menariknya, dukungan publik terhadap Airlangga tergolong kecil ketika dipasangkan dengan ketiga nama-nama tersebut.
"Tampaknya berat bagi Golkar untuk memimpin poros politik sendiri," kata Andreas.
Survei New Indonesia Research & Consulting dilakukan pada 11 hingga 20 November 2021 terhadap 1.200 orang yang mewakili seluruh provinsi. Metode survei adalah multistage random sampling dengan margin of error sekitar 2,89 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.
Puan Lebih Diunggulkan daripada Ganjar
Puan Maharani dinilai lebih diuntungkan dalam pertarungan memperebutkan siapa yang akan diajukan PDIP pada Pilpres 2024. Guru Besar Ilmu politik UPI Bandung, Prof Cecep Darmawan, mengatakan posisi Puan lebih diuntungkan karena sejumlah faktor.
Menurut Prof Cecep, dari kacamata politik, Puan memiliki beberapa keistimewaan. Puan saat ini memegang jabatan sebagai Ketua DPR dan dia memiliki trah Soekarno. Ditambah posisi PDIP sebagai partai pemenang Pemilu 2019 serta Megawati Soekarnoputri sebagai ketua partai. "Dia diuntungkan dari sisi itu," kata Prof Cecep.
Kalkulasi itu pun menjadi political capital untuk Puan maju di Pilpres 2024. Namun Puan tidak bisa mengandalkan satu partai saja, melainkan harus berkolaborasi dengan partai lain. Selain itu, PDIP juga harus berhitung soal suara di Jawa dan luar Jawa, serta suara nasional dan suara Islam.
"Kalkulasinya (jika Puan jadi capres PDIP) harus mengambil cawapres dari partai lain. Hal itu dihitung untuk memperoleh dukungan yang lebih luas. Termasuk apakah Ganjar bisa didorong berkolaborasi dengan Puan," ujar Prof Cecep.