REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Rangkaian program Festival Muharram 2021 Khitanan Ceria kembali digelar. Kegiatan yang dilaksanakan di Masjid Al Oesman Lampung, Kelurahan Pengajaran, Kecamatan Teluk Betung Utara, Kota Bandar Lampung menghadirkan 100 anak yatim & dhuafa untuk memeriahkan berlangsungnya kegiatan.
Sebelumnya Bakrie Amanah & Yatim Mandiri telah berkomitmen untuk berkolaborasi mengadakan khitanan Ceria di 4 titik kegiatan. Diantaranya Kabupaten Sidoarjo, Kota Bekasi, Kota Bandar Lampung & Kabupaten Asahan. Hingga sampai saat ini sudah terlaksana di Kabupaten Sidoarjo dan juga Bekasi serta Kota Bandar Lampung yang menjadi tempat ketiga pelaksanaan. Kegiatan khitanan ceria yang dilaksanakan di Masjid Al Oesman Lampung juga banyak mendapat dukungan dari beberapa pihak salah satunya Grand Elty Krakatoa Resort.
Adapun kegiatan seremonial acara serah terima simbolis kegiatan dilakukan oleh Perwakilan Bakrie Amanah - Muhammad Solakhudin, Kepala Cabang Yatim Mandiri Lampung - Ahmad Zaki Darojat, Perwakilan Grand Elty Krakatoa - Andi Azis, Ketua DKM Masjid Al Oesman - Hasyim Adnan.
"Terjalinnya komitmen kolaborasi dalam program Khitanan Ceria ini terjadi karena ada satu rancangan kegiatan dalam upaya menyebarkan kemanfaatan yang lebih luas. Dan juga bisa membantu masyarakat dhuafa di berbagai wilayah di Indonesia," ungkap M. Solakhudin.
Solakhudin juga menambahkan bahwa di acara Khitanan Ceria Masjid Al Oesman Lampung ini banyak mendapat antusias dari masyarakat setempat bahkan beberapa di antaranya mengatakan sudah menunggu-nunggu kegiatan khitanan ceria bisa dilangsungkan khususnya di Kota Bandar Lampung.
“Tentu ini menjadi salah satu momentum untuk bisa menyebarkan kemanfaatan kepada sasaran yang sesuai dengan target. Mengingat di masa pandemi ini banyak sekali perekonomian masyarakat yang terdampak”, jelas Solakhudin.
Kegiatan ini dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan. Seperti yang diungkapkan oleh Ketua Pelaksana Khitanan Ceria, Nasafi Pramunuha bahwa dalam upaya mencegah penyebaran virus para peserta akan di bagi menjadi 4 kloter dengan masing - masing kloter sebanyak 25 anak agar tidak terjadi kerumunan massa di tempat pelaksanaan kegiatan.
Tak hanya itu, lokasi kegiatannya pun juga diatur sedemikian rupa agar tetap menerapakan protokol kesehatan dengan memasang sekat pembatas ruang khitan satu dengan lainnya agar tidak secara langsung berdampingan.