REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Palang Merah Indonesia (PMI) mengirimkan sejumlah personel untuk membantu korban dan mengevakuasi masyarakat di sekitar lokasi erupsi gunung Semeru. PMI juga mengirimkan sejumlah bantuan kebutuhan dasar yang dikirimkan PMI dari Gudang darurat Nasional di Jakarta dan Gudang Regional Gresik.
"Kami sudah menyiapkan sejumlah langkah dalam merespon Erupsi Semeru ini, yang utama kita mengirimkan kebutuhan dasar dulu, sesuai hasil kaji cepat. Kemudian evakuasi, layanan kesehatan, dan juga pendampingan pengungsi," kata Ketua Umum PMI Muhammad Jusuf Kalla dalam siaran pers, Ahad (5/12).
Bantuan tersebut kata dia, telah dikirimkan sejak Sabtu (4/12) malam setelah PMI pusat menggelar rapat bersama PMI Jawa Timur. Bantuan yang telah dikirimkan antara lain paket kebersihan sebanyak 200 pcs, 50 helai terpaulin, 200 selimut, 100 matras, 50.000 masker bedah, 20.000 masker kain, 2.000 pelindung wajah (face Shield), 6 unit tenda, 7 unit truk tangki air, serta 350 pcs pakain baru.
"Dari (PMI) Jawa Timur dan Jakarta (Pusat) akan bantu, Haglund, family kit dan sebagainya, insya Allah permintaan itu akan dipenuhi, dana juga akan kami transfer sesuai kebutuhan," kata JK.
JK juga meminta PMI Jawa Timur menyediakan masakan cepat saji berupa roti ataupun mie instan. Hal tersebut, sambungnya, untuk memenuhi kebutuhan makan pagi untuk pengungsi.
"Roti atau mie instan mendesak, siapkan untuk pengungsi. Sambil menunggu operasional dapur umum berjalan," jelasnya.
Gunung Semeru di Lumajang, Jawa Timur mengalami erupsi pada Sabtu (4/12) sore. Gunung setinggi 3.676 meter dari permukaan laut (mdpl) tersebut juga mengeluarkan panas guguran dan hujan abu vulkanis cukup tebal.
Staf PMI Kabupaten Lumajang dibantu relawan Siaga Bencana Berbasis Masyarakat (Sibat) dari berbagai Desa membantu evakuasi warga ke posko pengungsian Balai Desa Penanggal dan Balai Desa Sumbermujur. Relawan PMI juga telah menyiapkan layanan dapur umum (DU) berkapasitas 2.000 bungkus perhari di Lapangan Dusun Kamar Kajang, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro.
Kepala Bidang Penganggulangan Bencana PMI Sumarsono mengatakan, relawan PMI dari sejumlah wilayah juga telah dimobilisasi untuk membantu respon erupsi Semeru. Yang telah bergerak ke lokasi, sambung Sumarsono, di antaranya relawan PMI Kabupaten dan Kota Malang.
Erupsi tidak hanya menyemburkan awan panas, tapi juga mengalirkan lava panas. Berdasarkan pengamatan Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Gunung Semeru di Pos Gunung Sawur, Dusun Poncosumo, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, getaran banjir lahar atau guguran awan panas tercatat mulai pukul 14.47 WIB dengan amplitudo maksimal 20 milimeter.
Pada pukul 15.10 WIB, PPGA Pos Gunung Sawur kemudian melaporkan visual abu vulkanis dari guguran awan panas sangat jelas teramati mengarah ke Besuk Kobokan dan beraroma belerang. Selain itu, beberapa titik lokasi juga mengalami kegelapan akibat kabut dari abu vulkanis.
Sejak Gunung Semeru mengeluarkan api panas yang terjadi sejak Sabtu, tim relawan PMI Lumajang langsung bergerak menuju lokasi Desa Penanggal dengan membawa peralatan meliputi 1 unit ambulans dan 1 unit truk.
PMI Lumajang membuka dapur umum di lapangan dusun Kamar Kajang desa Sumberwuluh kecamatan Candipuro, sebagai dampak erupsi gunung Semeru. Dapur umum dibuka mulai Sabtu malam, melayani pengungsi di sejumlah titik untuk makan malam.
Relawan yang diterjunkan di lokasi sebanyak 30 orang bertugas secara shift. Untuk pagi ini, sekitar 500 bungkus nasi dibagikan kepada warga. Pagi ini juga akan dikerahkan 15 relawan di Balai desa Penanggal Kecamatan Candi Puro.
Berdasarkan informasi dari PMI Kota Malang, sebanyak 40 orang personel dikerahkan untuk membantu evakuasi dan penyelamatan. Selain itu, PMI Kota Malang juga akan mengirimkan armada meliputi 1 unit mobil operasional medan berat, 2 unit ambulans, dan 1 unit motor trail.
"Tim rescue ini yang telah memiliki spesialisasi USAR juga bekerjasama dengan KSR Poltekes di Kota Malang," kata Tris Suryo, Sekretaris PMI Kota Malang.