REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Polri menerjunkan 945 personel gabungan untuk penanganan bencana erupsi Gunung Semeru di Jawa Timur (Jatim). Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menegaskan, agar kepolisian setempat turut membantu proses evakuasi dan penanganan bencana gunung berapi di Malang-Lumajang tersebut. Selain menerjunkan personel, kepolisian juga mengandalkan K-9 dalam mencari korban erupsi yang masih belum ditemukan.
Perintah Kapolri itu, ditandangani lewat Sprin/XII.OPS.2./2021, Ahad (5/12). “Operasi tersebut, sebagai Operasi Kemanusian Aman Nusa II Tanggulangi Erupsi Gunung Semeru,” begitu kata Jenderal Sigit, dalam siaran pers resmi yang diterima wartawan di Jakarta, Ahad (5/12). Kata dia, operasi tersebut melibatkan 945 personel dari Pelopor Kor Brimob, dan Sat Brimob Polda Jajaran. “Ada enam ekor K-9 (anjing terlatih) yang juga dikirimkan ke lokasi bencana alam,” ujar Sigit menambahkan.
Selain pengerahan sumber daya manusia, Jenderal Sigit juga memerintahkan agar seluruh sarana dan prasarana yang dimilik Polri di Jatim, untuk dialihkan dalam penanganan bencana Gunung Semeru. Seperti peralatan dan kendaraan evakuasi serta kebencanaan. Termasuk fasilitas udara berupa helikopter. “Mobil SAR, mobil dapur lapangan, mobil reapiter, mobil water treatmen, dan ambulance juga helikopter, sudah disiapkan untuk penanganan di lokasi bencana,” terang Jenderal Sigit.
Jenderal Sigit juga meminta tim Pusdokker Mabes Polri terjun ke lapangan dan menyiapkan RS Bhayangkara di Lumajang sebagai posko identifiaski korban erupsi Gunung Semeru.
Fasilitas mobil ambulans yang berada di RS Bhayangkara Batu, RS Bhayangkara Kediri, dan RS Bhayangkara Bondowoso juga diminta sebagian untuk terlibat dalam penanganan bencana erupsi tersebut. Khusus tim dari Mabes Polri, kata Sigit, tujuh personel DVI, dan spesialis bedah plastik sudah berada di posko penanganan. “Biddokes Polda Jatim, sudah menyiapkan empat posko DVI di RS Bhayangkara Lumajang, dan RSUD Haryoto, Penanggal Candipuro dan Pronojiwo,” ujar Sigit.
Jenderal Sigit juga memerintahkan kepada seluruh jajaran, dan anggota Polri di Jawa Timur, untuk membuka diri dalam setiap permintaan bantuan dan pertolongan, dalam penanganan korban erupsi Gunung Semeru. “Agar kepada warga yang terdampak erupsi Gunung Semeru, agar jangan sungkan meminta bantuan kepada kepolisian. Saya perintahkan seluruh anggota kepolisian untuk membantu meringankan beban masyarakat di lokasi bencana,” ujar Sigit menambahkan.
Erupsi Gunung Semuru, terjadi pada Sabtu (4/12) waktu setempat. Sampai saat ini, tercatat 14 orang meninggal dunia. Beberapa orang lainnya, masih dalam perawatan akibat luka bakar. Jumlah pengungsian sementara ini, ada sebanyak 1.300 orang yang tersebar di sejumlah posko keselamatan. Sedangkan status Gunung Api Semeru, masih ditetapkan sebagai Level II atau Waspada.