Senin 06 Dec 2021 06:12 WIB

Hamdan Zoelva Kembali Terpilih Jadi Ketum Syarikat Islam

Hamdan Zoelva terpilih secara aklamasi.

Hamdan Zoelva Kembali Terpilih Jadi Ketum Syarikat Islam
Foto: Dok Republika
Hamdan Zoelva Kembali Terpilih Jadi Ketum Syarikat Islam

REPUBLIKA.CO.ID,SURAKARTA -- Kongres Nasional Syarikat Islam ke-41, Ahad (5/12),  yang berlangsung di Hotel Novotel Solo,  kembali memberi mandat kepada Hamdan Zoelva sebagai Ketua Umum Syarikat Islam untuk periode lima tahun ke depan. Selain itu Kongres Nasional menetapkan H Ahmad Farial sebagai Ketua Dewan Pusat Syarikat Islam.

Dalam sambutannya, Hamdan mengajak  seluruh umat Islam di Indonesia menyongsong datangnya era masyarakat  baru ini dengat semangat dan (sekali lagi) mewujudkan kemerdekaan sejati. 

Baca Juga

"Kemerdekaan sejati adalah ketika ummat Islam tidak didikte oleh siapapun dan dia memutuskan kehendaknya sesuai ajaran Islam," kata Hamdan.

Kongres Nasional itu mengusung tema: "Penguatan Dakwah Ekonomi Menghadapi Era Masyarakat 5.0" dengan tagline: "Kembali ke Laweyan" sebagai pengejawantahan ketentuan konstitusi organisasi. Kongres ini menjadi ajang pertemuan akbar Kaum Syarikat Islam yang bertujuan untuk menetapkan 

kebijakan-kebijakan strategis organisasi untuk jangka pendek dan panjang. Semangat kembali ke Laweyan artinya kembali ke adat dan budaya bangsa dengan semangat berusaha bagi anak negeri. Selain itu, kembali memajukan UKM (Usaha Kreatif 

Mandiri-terjemahan kaum SI saat ini) dan kembali berjuang untuk kemerdekaan sejati. Terlebih pada dunia yang sebentar lagi masuk ke dalam era masyarakat 5.0 dimana penggunaan artificial intelligent dan teknologi blockchain akan semakin marak pada beberapa tahun mendatang.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement