REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Allah SWT Maha Penyayang terhadap semua hamba-Nya. Maha Suci Allah yang memberikan rezeki kepada siapa saja yang dikehendaki.
"Dialah yang memberi rezeki cacing di dalam tanah, ikan di dalam air, burung di udara, semut dalam lubang yang gelap, dan ular di antara bebatuan besar dan liang persembunyian," tulis Dr Aidh bin Abdullah Al-Qarni dalam bukunya La Tahzan Jangan Bersedih.
Ibnu Jauziy telah menceritakan suatu kisah yang mengandung kaidah lembut, yaitu seekor ular buta yang tinggal di puncak pohon kurma dan seekor burung pipit yang biasa datang kepadanya dengan membawa secuil daging untuk meletakkan di mulut ular itu. Apabila telah berada di dekatnya, burung pipit mengepak-ngepakkan sayapnya seraya mengeluarkan suara kicauan.
"Maka ular pun mengangakan mulutnya dan burung pipit meletakkan daging itu ke mulutnya," katanya.
Maha Suci Allah yang telah menundukkan burung pipit untuk memberi makan ular tersebut. Dalam surah Al-An'am ayat 38 Allah SWT berfirman.
"Dan tiadalah burung-burung yang terbang dengan kedua sayapnya, melainkan mereka sebagai makhluk seperti halnya kalian."
Dahulu Maryam putra Imran rizkinya datang kepadanya di mihrabnya setiap pagi dan petangnya. Ketika ditanya kepadanya: Hi Maryam, dari manakah kamu dapat makanan ini?"
Mariyam menjawab." Dari sisi Allah. Sesungguhnya Allah memberi rezeki kepada siapa saja yang dikehendakinya tanpa batas"
"Jangan bersedih karena rezeki sudah ada yang menjamin sebagaimana disebutkan dalam firman Allah kepada orang-orang miskin.
"Janganlah kamu membunuh anak-anakmu karena kamu miskin. Kamilah yang memberi rezeki kepada mereka dan juga kepada kamu."( Al An'am ayat 151).
Hendaknya manusia mengetahui bahwa yang memberi rezeki orang tua dan anaknya adalah Allah yang tiada beranak dan tidak pula diperanakan.
Kepada orang kaya juga Allah SWT memberi peringatan.
"Janganlah kamu membunuh anak-anakmu karena takut hatuh miskin. Kamilah yang memberi mereka rezeki dan juga kamu( QS 17 ayat 31).
"Sesungguhnya Allah yang memiliki perbendaharaan yang besar telah menjamin rezeki semuanya, maka mengapa harus resah padahal yang menjamin hal tersebut adalah Allah," katanya.
"Mintalah rezeki kepada Allah beribadahlah kamu kepadanya dan bersyukurlah kamu kepadanya." (QS 29 ayat 17).
"Dialah yang memberi makanan dan minuman kepadaku." (QS 26 ayat 27).