Senin 06 Dec 2021 14:38 WIB

DMC Dompet Dhuafa Buka Layanan Medis Bagi Penyintas Semeru

Data BNPB hingga Ahad jumlah pengungsi di kecamatan Pronojiwo 305 orang

Rep: ali yusuf/ Red: Hiru Muhammad
Menyusul aksi respon Indonesia siap siaga pada erupsi Gunung Semeru, kini tim DMC (Disaster Management Centre) melalui Dompet Dhuafa (DD) Cabang Jawa Timur Mendirikan Pos Hangat juga Medis Dompet Dhuafa siang ini Senin, (96/12) di SD Negeri Supiturang 04, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.
Foto: istimewa
Menyusul aksi respon Indonesia siap siaga pada erupsi Gunung Semeru, kini tim DMC (Disaster Management Centre) melalui Dompet Dhuafa (DD) Cabang Jawa Timur Mendirikan Pos Hangat juga Medis Dompet Dhuafa siang ini Senin, (96/12) di SD Negeri Supiturang 04, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Menyusul aksi respon Indonesia siap siaga pada erupsi Gunung Semeru, kini tim DMC (Disaster Management Centre) melalui Dompet Dhuafa (DD) Cabang Jawa Timur Mendirikan Pos Hangat juga Medis Dompet Dhuafa siang ini Senin, (96/12) di SD Negeri Supiturang 04, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.

Tim berkoordinasi dengan relawan, mitra serta pihak terkait untuk memberikan beberapa aksi respons, mereka melakukan secara paralel dan sinergi dengan banyaknya bantuan tebaran kebaikan. “Tim sebanyak empat personel sudah bergerak ke lokasi," kata Agus Tria Budi Waloyo Koordinator Lapangan DMC Dompet Dhuafa Jawa Timur melalui keterangan tertulisnya, Senin (6/12).

Agus mengatakan, sejumlah pengungsi erupsi Gunung Semeru yang ada di Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur mengalami gangguan kesehatan ringan, seperti gatal-gatal, sesak nafas hingga luka lecet akibat panik. sejumlah gangguan kesehatan bisa langsung ditangani di Posko Kantor Desa. Sementara untuk korban luka berat seperti melepuh akibat terkena awan panas dirawat di Puskesmas dan rumah sakit.

Data dari BNPB, hingga Ahad (5/12) pukul 17.00 WIB, di Kecamatan Candipuro terdapat 57 orang Luka-luka, dan tiga orang meninggal dunia. Sementara di Kecamatan Pronojiwo terdapat 12 orang luka-luka, dan 7 orang meninggal dunia. Sementara total warga yang mengungsi di Kecamatan Pronojiwo berjumlah 305 orang. Sebagian masyarakat mengamankan diri di rumah keluarganya di sekitar ketinggian Dusun Kampung Renteng.

Sebaran awas panas guguran juga berdampak pada Dua Kecamatan, antara lain Kecamatan Pronojiwo pada Desa Pronojiwo, Oro-oro Ombo, Sumberurip, serta Dusun Curah Kobokan di Desa Supiturang serta Kecamatan Candipuro pada Dusun Kamarkajang di Desa Sumberwuluh dan Desa Sumbermujur. Selain itu terdapat delapan kecamatan dan beberapa desa yang terdampak abu vulkanik, meliputi Kecamatan Ampelgading pada Desa Argoyuwono. Kecamatan Tirtoyudo pada Desa Purwodadi dan Desa Gadungsari. Kecamatan Pagelaran pada Desam Clumprit.

“Kami membuka layanan kesehatan baik bersifat pos medis maupun mobile medis untuk para penyintas yang terdampak. Kami juga melakukan cek kesehatan secara mobile untuk menjangkau penyintas yang membutuhkan pengecekan kesehatan. Bersama para relawan kami terus bergerak agar kesehatan masyarakat tetap terjaga," ucap dr. Zainab Aqila selaku Penanggungjawab RDK Layanan Kesehatan Cuma – Cuma (LKC) Dompet Dhuafa.

dr. Zainab Aqila menambahkan, tim Layanan Kesehatan Cuma – Cuma (LKC) Dompet Dhuafa Bersama dengan para relawan, melayani satu-persatu penyintas yang datang serta mengunjungi para masyarakat untuk melakukan kesehatan mobile. Sebagian besar penyintas menderita Infeksi saluran pernapasan akut (ISPA), alergi, sakit perut, sakit kepala dan penyakit ringan lainnya. Saat ini tim sudah melayani kurang lebih 35 pasien. 

"Aksi Layanan Kesehatan ini diberikan sebagai bentuk dukungan respon Tim Medis Disaster Management Centre (DMC) Dompet Dhuafa dalam upaya menjaga kesehatan para pengungsi," katanya.

 

 

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement